Rabu, 31 Januari 2018

️TIGA CARA SHALAT GERHANA


1⃣ Shalat dua raka'at tanpa tathwil (memanjangkan berdiri, ruku' & sujud), seperti shalat sunnah shubuh.

2⃣ Shalat dua raka'at tanpa tathwil, tetapi dengan menambah ruku' dan berdiri. Pada cara yang kedua ini ;
🔹dalam setiap raka'at terdapat ;
- dua kali berdiri,
- dua kali membaca surat,
- dua kali ruku',
🔹wajib membaca fatihah dalam setiap berdiri.

3⃣ Cara yang paling sempurna, yakni shalat dua raka'at seperti cara kedua, tetapi dengan ;
- memanjangkan berdiri dengan bacaan surat,
- memanjangkan ruku' dengan bacaan tasbih,
- memanjangkan sujud dengan bacaan tasbih.

💠 Ukuran Memanjangkan Bacaan Surat Saat Berdiri :
🔹Berdiri Pertama Raka'at Pertama membaca surat Al Baqarah atau surat lain seukuran Al Baqarah.
🔹Berdiri Kedua Raka'at Pertama membaca surat Ali Imron atau surat lain seukuran Ali Imron.
🔸Berdiri Pertama Raka'at Kedua membaca surat An Nisa' atau surat lain seukuran An Nisa'.
🔸 Berdiri Kedua Raka'at Kedua membaca suratAl Maidah atau surat lain seukuran Al Maidah.

💠 Ukuran Memanjangkan Bacaan Tasbih Saat Ruku' Dan Sujud :
🔹Ruku' Pertama Raka'at Pertama membaca tasbih seukuran 100 ayat dari surat Al Baqarah.
🔹 Ruku' Kedua Raka'at Pertama membaca tasbih seukuran 80 ayat dari surat Al Baqarah.
🔹Ruku' Pertama Raka'at Kedua membaca tasbih seukuran 70 ayat dari surat Al Baqarah.
🔹Ruku' Kedua Raka'at Kedua membaca tasbih seukuran 50 ayat dari surat Al Baqarah.

💥 Kesunnahan2 Yang Lain :
🔹Sunnah mandi karena tujuan shalat gerhana, bukan tujuan tazayyun (berhias diri).
🔹-Sunnah mengeraskan bacaan Fatihah & Surat dalam shalat gerhana bulan,
🔹-Sunnah melirihkan bacaan Fatihah & Surat dalam shalat gerhana matahari.

🔸Ma'khadz (gambar) dari kitab :

📚 الأهم فى فقه طالب العلم ، مختصر كتاب التقريرات السديدة 📚

Sabtu, 13 Januari 2018

BMKG Vs Nelayan

SABTU: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengerluarkan amaran: “Diperkirakan gelombang laut mecapai 3,5 meter. Hendaknya hari ini nelayan tidak melaut.”

Tetapi nelayan tetap melaut. Untunglah prediksi BMKG meleset. Gelombang tidak seperti diperkirakan, namun lebih tinggi, yakni mencapai 4,5 meter.

MINGGU: BMKG mengeluarkan amaran: “Diperkirakan gelombang laut mecapai 4,5 meter. Hendaknya hari ini nelayan tidak melaut.”

Tetapi nelayan tetap melaut seperti biasa. Untunglah prediksi BMKG meleset lagi. Gelombang tidak seperti diperkirakan, namun lebih tinggi, yakni mencapai 5,5 meter.

SENIN: BMKG mengeluarkan amaran lagi: “Diperkirakan gelombang laut mecapai 6,5 meter. Hendaknya hari ini nelayan tidak melaut.”

Seperti biasa, nelayan tetap melaut. Untunglah prediksi BMKG meleset lagi. Gelombang tidak seperti diperkirakan, namun lebih tinggi, yakni mencapai 8,5 meter.

SELASA: Seorang mahasiswa yang sedang melakukan penelitian terhadap kehidupan komunitas pesisir, dengan heran bertanya pada rombongan nelayan, “Kenapa Bapak-bapak suka mengambil sikap berlawanan dengan amaran BMKG?”

“Karena perkiraan mereka suka meleset,” jawab nelayan kita dengan enteng.

“Tapi melesetnya bukan ke lebih rendah, malah sering lebih tinggi dari prakiraan BMKG,” heran si Mahasiswa.

“Itulah makanya kami selalu mempersiapkan diri untuk menghadapi gelombang yang lebih tinggi dari perkiraan BMKG,” jawab nelayan kita, lagi-lagi dengan enteng.

Merasa agak pusing dengan jawaban para nelayan, si Mahasiswa mengalih ke pertanyaan yang mempersempit ruang argumentatif. Katanya, “Kenapa Bapak-bapak bisa selamat pulang dari laut meski tinggi gelombang mencapai 8,5 meter?”

“Dulu sebelum ada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika kami tetap melaut seperti biasa; namun setelah adanya BMKG, keselamatan kami selalu dikaitkan dengan tinggi-rendahnya gelombang laut.”

“Tapi logikanya memang begitu, bukan?” tanya si Mahasiswa.

“Logikanya adalah, kapal motor, boat, atau sampan kami selalu mengapung di atas permukaan air. Jika gelombang tinggi, dia akan mengalun tinggi-tinggi. Jika gelombang rendah, dia akan mengalun rendah-rendah. Selagi prinsip hidrostatik Hukum Archimedes tetap berlaku, maka yang dikhawatirkan sebenarnya, apa?”

(“Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan mengalami gaya apung (gaya ke atas) sebesar berat zat cair yang dipindahkannya.”—Archimedes, ilmuan Yunani—187-212 SM-Pen.)

Merasa terkejut dengan jawaban para nelayan, Mahasiswa kita langsung terdiam. Namun dalam kediamannya, ketika ia merenungkan kembali jawaban-jawaban para nelayan, sepertinya ia menangkap suatu makna tersirat, yang kira-kira kalau dibahasakan akan berbunyi seperti ini:

‘Kekhawatiran orang di darat adalah merupakan keberanian bagi orang yang sedang berada di tengah lautan. Atau dengan kata lain: orang di darat boleh khawatir terhadap nasib nelayan yang sedang berada di tengah laut, namun nelayan harus berani menghadapi keberaniannya.’

‘Atau,’ pikir Mahasiswa kita lagi, ‘memang sudah tabi’at orang Aceh suka menantang apa saja. Misalnya, saat Pemerintahan Jakarta sedang bergaya sangat sentralistik hingga semua daerah lain tunduk-patuh, orang Aceh justru mengambil sikap melawan. Saat semua negara di dunia menolak pengungsi Rohingya, orang Aceh justru menjemputnya di tengah laut.’

RABU: merasa amarannya selalu diabaikan nelayan, hari ini BMKG seperti sudah enggan mengeluarkan peringatan. Rupanya hal ini langsung mendapat sorotan publik, bahwa BMKG tidak menjalankan pekerjaannya. Soal nelayan acap tidak respek pada amaran-amarannya, itu bukan alasan buat BMKG untuk tidak bekerja.

KAMIS: Dikritik publik atas kemandegan aktivitasnya, BMKG segera berbenah diri. Mereka sigap melakukan pemantauan dengan lebih teliti.

JUM’AT: Seperti hari-hari sebelumnya, BMKG segera mengeluarkan amarannya lagi, “Laut diperkirakan tenang. Gelombang diprediksi hanya setinggi kurang dari 1 meter. Nelayan yang menggunakan sampan tak perlu khawatir mencari ikan hingga jarak 30 mil dari pantai.”

Namun hari itu tak ada nelayan yang pergi ke laut. Prediksi BMKG memang tepat, tak meleset sesenti pun. Tetapi, sebagaimana kebiasaan di Aceh, nelayan tidak melaut pada hari Jum’at.

Credit FB Musmarwan

Buku Tak Pernah Sombong

Setiap manusia normal tentu merasa risih dan tidak nyaman saat berhadapan dengan sosok-sosok manusia sombong. Dan bahkan manusia sombong sekali pun pada hakikatnya juga sangat membenci kesombongan yang dipraktikkan di hadapannya, meskipun ia sendiri tetap kekal dengan kesombongannya.

Sebab-sebab kesombongan itu sendiri beragam rupa. Sebagian orang sombong karena kelebihan fisiknya, sehingga merasa ganteng, cantik, manis, mancung, putih dan lentik. Sementara sebagian yang lain, sombong sebab kelebihan otaknya sehingga merasa pandai, ahli, teliti dan telaten. Selain unsur dari dalam, kesombongan juga disebabkan oleh kelebihan yang datang dari luar dirinya, semisal kekayaan dan jabatan.

Jadi, kesombongan muncul akibat “merasa lebih” dari orang lain, baik lebih parasnya, lebih otaknya, lebih hartanya atau pun lebih jabatannya. Singkatnya, manusia-manusia sombong adalah mereka-mereka yang takluk pada perasaannya yang belum tentu benar. Artinya, seorang yang sombong sebab merasa cantik misalnya, belum tentu dia benar-benar cantik. Demikian pula mereka yang sombong karena merasa pandai pun belum tentu ia benar-benar pandai.

Ada banyak cara bisa digunakan untuk mengobati diri dari kesombongan. Salah satunya dengan belajar pada buku-buku. Kita bisa menyaksikan bagaimana buku-buku berbaris rapi dalam rak tanpa saling menyombongkan diri. Mereka saling mengisi dan saling melengkapi.

Buku hasil karangan seorang doktor terkenal lulusan Harvard dengan judul “Money Politik” bisa saja mengambil posisi di samping buku “Cara Caleg Bagi-Bagi Uang”, karya anak kuliahan yang sudah tiga kali terancam drop out. Demikian pula dengan buku karangan seorang perdana menteri yang berjudul “Cinta Para Raja” bisa saja hidup bertetangga dengan buku “Manisnya Selingkuh” karangan sanstrawan jalanan. Buku-buku itu senantiasa terlihat setara dalam rak dan lemari-lemari kaca.

Jika membangun komunikasi dengan manusia-manusia sombong itu terlihat sulit, maka segera beralih pada buku-buku, sebab buku tidak pernah sombong. Buku Samuel P. Huntington misalnya tidak mesti dibaca oleh mereka-mereka yang mengaku sebagai pakar politik internasional, tapi bisa saja diselami oleh “anak-anak OSIS.” Demikian pula dengan buku “Demokrasi untuk Indonesia” karya Hasan Tiro pun tidak hanya menjadi bacaan kader Gerakan Aceh Merdeka atau alumnus UII, tapi ia tetap nikmat dilahap oleh siapa pun yang mengklaim diri sebagai “Tirois.”

Mulai hari ini, jika saudara-saudara anda sombong, rekan-rekan anda sombong dan atasan-atasan anda sombong, maka segeralah beralih pada buku-buku, sebab buku tidak pernah sombong. Buku-buku, sehebat apa pun dan setinggi apa pun isinya, ia tetap membuka dirinya untuk dibaca oleh siapa pun, tak peduli latar belakang pendidikan dan gelar akademik yang disandang oleh pembacanya.

By Khairil Miswar

Gunong-Gunongan

Gunong Gunongan adalah peninggalan Kerajaan Aceh yang berupa sebuah taman lengkap dengan bangunan keratonnya. Taman ini berdasarkan sejarahnya merupakan bukti cinta Sultan Aceh pada permaisurinya yang sangat cantik. Permaisuri yang tak diketahui namanya ini merupakan putri raja Kerajaan Pahang yang ditawan karena kerajaannya kalah perang.

Sang Sultan jatuh cinta dan mempersuntingnya, hingga kemudian si permaisuri tersebut meminta dibuatkan sebuah taman yang sama persis dengan istana kerajaannya yang terdahulu untuk mengobati rasa rindunya. Peninggalan Kerajaan Aceh Gunongan saat ini terletak tak jauh dari Masjid Raya Baiturrahman. Tepatnya berada di Desa Sukaramai, Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh. Jika berkunjung ke Banda Aceh, jangan lupa sempatkan diri Anda singgah di taman asmara ini.

Credit FB Syam Aziz

Benteng Indra Patra.

Benteng Indrapatra Peninggalan Kerajaan Aceh adalah Benteng Indrapatra. Benteng ini merupakan benteng pertahanan yang sebetulnya sudah mulai dibangun sejak masa kekuasaan Kerajaan Lamuri, kerajaan Hindu tertua di Aceh, tepatnya sejak abad ke 7 Masehi. Benteng yang kini terletak di Desa Ladong, Kec. Masjid Raya, Kab. Aceh Besar ini pada masanya dulu memiliki peranan penting dalam melindungi rakyat Aceh dari serangan meriam yang diluncurkan kapal perang Portugis.

Peninggalan Kerajaan Aceh Sekarang, kita hanya dapat menemukan 2 benteng yang masih kokoh berdiri. Benteng tersebut berukuran 70 meter x 70 meter dengan tinggi 4 meter dan tebal sekitar 2 meter. Selain menjadi peninggalan bersejarah, benteng Indrapatra kini juga dikenal sebagai objek wisata unggulan Kab. Aceh Besar. Gaya arsitekrur serta keunikan konstruksinya yang hanya terbuat dari susunan batu gunung ini membuat banyak orang penasaran dan tertarik untuk mengunjunginya.

Sumber : Kisah Asal Usul

Sudah Malas Membaca, Di Larang Lagi.

Pada akhir masa perang, tepatnya di hari penandatanganan Perjanjian Damai Perang Aceh-Jakarta di Helsinki, Finlandia, 15 Agustus 2005, nun jauh di tengah belantara hutan Aceh, seorang tentara gerilyawan—dengan AK-47 masih siaga di tangan—bertanya pada komandannya:

“Maaf, Komandan. Apakah dengan ditekennya janji damai di Helsinki berarti perang kita dengan Jakarta telah selesai?”

Dengan gaya militer penuh, Sang Komandan—generasi pertama tamatan pendidikan militer Libya—menjawab dengan tegas dan nada tinggi:

“Memang betul! Pertempuran kita dengan Jakarta sudah selesai! Tetapi! Perjuangan kita memerangi rasa malas membaca bermacam-ragam kitab dan buku, masih berlanjut!”

“Bagaimana dengan kitab-kitab yang dilarang baca itu, Komandan?”

“Baca saja diam-diam! Jangan takut sesat! Nanti kalau sesat, saya yang luruskan kalian! Kenapa larang-larang membaca! Sudah rakyat malas membaca, dilarang-larang pula!”

“Siap, Komandan!” balas prajurit tentara gerilyawan itu sambil mengangkat tabik ke arah komandannya, kemudian balik kanan dan langsung berjalan dengan langkah-langkah tegap menuju Perpustakaan Gampong di desa kaki gunung terdekat.

Credit FB Musmarwan

Khamis, 11 Januari 2018

Macam-Macam Tidur.

~TIDUR DIWAKTU SIANG & AKIBAT NYA~

(FAEDAH) Dari Syi'ir Al-Imam Al'Allamah Muhammad Bin Muhammad AlMuqdisy As-Syafi'i Rahimahullah;

1. Ghaylulah : adalah tidur sesudah Subuh, menyebabkan kefakiran.

2. Failulah : adalah tidur waktu Dhuhah, menyebabkan lemas.

3. Qailulah : adalah tidur sebelum Zhuhur, menambah akal.

4. Mailulah : adalah tidur sesudah Zhuhur.

5. 'Ailulah : Adalah tidur sesudah Ashar, menyebabkan kehancuran, mendangkalkan akal (penyebab kebebalan).

Wallahu A'laam.

Credit FB Syukri Asy-Syafi'i

Isnin, 8 Januari 2018

CIRI-CIRI TUBUH SAYYIDINA MUHAMMAD ﷺ

TERSEBUT KITAB AS SYAMAIL KARYA IMAM TURMUDZI bil ikhtishar

«كان رسول الله صلى الله عليه وسلم ليس بالطويل البائن، ولا بالقصير، ولا بالأبيض الأمهق، ولا بالآدم ولا بالجعد القطط ولا بالسبط، بعثه الله تعالى على رأس أربعين سنة، فأقام بمكة عشر سنين، وبالمدينة عشر سنين، وتوفاه الله تعالى على رأس ستين سنة، وليس في رأسه ولحيته عشرون شعرة بيضاء».

"Rasulullah ﷺ bukanlah orang yang berperawakan terlalu tinggi, namun tidak pula pendek. Kulitnya tidak putih bule juga tidak sawo matang. Rambutnya ikal, tidak terlalu keriting dan tidak pula lurus kaku. Beliau diangkat Allah (menjadi rasul) dalam usia empat puluh tahun. Beliau tingal di Mekkah (sebagai Rasul) sepuluh tahun dan di madinah sepuluh tahun. Baginda wafat dalam usia permulaan enam puluh tahun. Pada kepala dan janggutnya tidak terdapat sampai dua puluh lembar rambut yang telah berwarna putih."
(diriwayatkan oleh Abu Raja' Qutaibah bin Sa'id, dari Malik bin Anas, dari Rabi'ah bin Abi `Abdurrahman yang bersumber dari Anas bin Malik r.a)

«ما رأيت من ذي لمة في حلة حمراء أحسن من رسول الله، له شعر يضرب منكبيه، بعيد ما بين المنكبين، لم يكن بالقصير ولا بالطويل».

"Aku tak pernah melihat orang yang berambut panjang terurus rapi, dengan mengenakan pakaian merah, yang lebih tampan dari Rasulullah ﷺ.  Rambutnya mencapai kedua bahunya, kedua bahunya bidang. Beliau bukanlah seorang yang berperawakan pendek dan tidak pula terlampau tinggi."
(diriwayatkan oleh Mahmud bin Ghailan, dari Waki',dari Sufyan, Dari Abi Ishaq, yang bersumber dari al Bara bin `Azib r.a)

«لم يكن رسول الله بالطويل الممغط، ولا بالقصير المتردد، وكان ربعة من القوم، لم يكن بالجعد القطط، ولا بالسبط، كان جعدا رجلا، ولم يكن بالمطهم ولا بالمكلثم، وكان في وجهه تدوير أبيض مشرب، أدعج العينين، أهدب الأشفار، جليل المشاش والكتد، أجرد ذو مسربة، شثن الكفين والقدمين، إذا مشى تقلع كأنما ينحط في صبب، وإذا التفت التفت معا، بين كتفيه خاتم النبوة، وهو خاتم النبيين، أجود الناس صدرا، وأصدق الناس لهجة، وألينهم عريكة، وأكرمهم عشرة، من رآه بديهة هابه، ومن خالطه معرفة أحبه، يقول ناعته: لم أر قبله ولا بعده مثله صلى الله عليه وسلم»

"Rasulullah ﷺ  tidak berperawakan terlalu tinggi dan tidak pula terlalu pendek. Beliau berperawakan sedang diantara kaumnya. Rambut tidak keriting bergulung dan tidak pula lurus kaku, melainkan ikal bergelombang. Badannya tidak gemuk, dagunya tidak lancip dan wajahnya agak bundar. Kulitnya putih kemerah-merahan. Matanya hitam pekat dan bulu matanya lentik, bahunya bidang. Beliau memiliki bulu lebat yang memanjang dari dada sampai ke pusat. Tapak tangan dan kakinya terasa tebal. Bila Beliau berjalan, berjalan dengan tegap seakanakan Beliau turun ke tempat yang rendah. Bila Beliau berpaling maka seluruh badannya ikut berpaling. Diantara kedua bahunya terdapat Khatamun Nubuwah, yaitu tanda kenabian. Beliau memiliki hati yang paling pemurah diantara manusia. Ucapannya merupakan perkataan yang paling benar diantar semua orang. Perangainya amat lembut dan beliau paling ramah dalam pergaulan. Barang siapa melihatnya, pastilah akan menaruh hormat padanya. Dan barang siapa pernah berkumpul dengannya kemudian kenal dengannya tentulah ia akan mencintainya. Orang yang menceritakan sifatnya, pastilah akan berkata: "Belum pernah aku melihat sebelum dan sesudahnya orang yang seistimewa Beliau ﷺ  "
(Diriwayatkan oleh Ahmad bin `Ubadah ad Dlabi al Bashri, juga diriwayatkan oleh `Ali bin Hujr dan Abu Ja'far bin Muhammad bin al Husein, dari `Isa bin Yunus, dari `Umar bin `Abdullah, dari Ibrahim bin Muhammad, dari salah seorang putera `Ali bin Abi Thalib ra yang bersumber dari `Ali bin Abi Thalib ra.)

«عرض علي الأنبياء، فإذا موسى عليه السلام ضرب من الرجال، كأنه من رجال شنوءة، ورأيت عيسى ابن مريم عليه السلام، فإذا أقرب من رأيت به شبها عروة بن مسعود، ورأيت إبراهيم عليه السلام، فإذا أقرب من رأيت به شبها صاحبكم، يعني نفسه، ورأيت جبريل عليه السلام فإذا أقرب من رأيت به شبها دحية».

"Telah diperlihatkan kepadaku para Nabi. Adapun Nabi Musa a.s. bagaikan seorang laki laki dari suku Syanu'ah. Kulihat pula Nabi `Isa bin Maryan a.s. ternyata orang yang pernah kulihat mirip kepadanya adalah `Urwah bin Mas'ud, Kulihat pula Nabi Ibrahim a.s. ternyata orang yang mirip kepadanya adalah kawan kalian ini (yaitu Nabi ﷺ sendiri). Kulihat jibril ternyata orang yang pernah kulihat mirip kepadanya adalah Dihyah*."
(Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa'ad dari Laits bin Sa'id, dari Abi Zubair yang bersumber dari Jabir bin `Abdullah r.a.)

«كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أفلج الثنيتين، إذا تكلم رئي كالنور يخرج من بين ثناياه».

"Rasulullah mempunyai gigi seri yang renggang. Bila Beliau berbicara terlihat seperti ada cahaya yang memancar keluar antara kedua gigi serinya itu."
(Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Abdurrahman, dari Ibrahim bin Mundzir al Hizami, dari `Abdul `Aziz bin Tsabit az Zuhri, dari Ismail bin Ibrahim, dari Musa bin `Uqbah, dari Kuraib yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.)

صلوا على النبي

Credit  : Fb tgk Syukri

Sabtu, 6 Januari 2018

Jangan kufur, ini kelebihan fakir.

TERSEBUT DALAM KITAB LUBABUL HADITS KARYA IMAM SUYUTI :

{الباب الرابع والعشرون}: في فضيلة الفقر

قال النبي صلى الله عليه وسلم: {الفَقْرُ َزْيَنُ عَلَى المُؤْمِنِ مِنَ العِذَارِ الحَسَنِ عَلَى خَدِّ الفَرَسِ}.

Nabi Muhammad saw bersabda : 
"Kefakiran itu lebih indah bagi mukmin daripada sabuk kulit yang indah di pipi kuda".


وقال صلى الله عليه وسلم: {الفَقْرُ شَيْنٌ عِنْدَ النَّاسِ وَزَيْنٌ عِنْدَ الله يَوْمَ القِيَامَةِ}.
Nabi Muhammad saw bersabda : 
"Fakir itu cacat menurut manusia dan indah menurut Allah pada hari kiamat ".


وقال صلى الله عليه وسلم: {حُبُّ الفُقَرَاءِ مِنْ أَخْلاقِ الأَنْبِيَاءِ وَبُغْضُ الفُقَرَاءِ مِنْ أَخْلاَقِ الفَرَاعِنَةِ}.
Nabi Muhammad saw bersabda : 
"Mencintai orang fakir itu sebagian akhlak para Nabi dan membenci orang fakir itu sebagian akhlak para Fir`aun".


وقال صلى الله عليه وسلم: {لِكُلِّ شَيْءٍ مِفْتَاحٌ وَمِفْتَاحُ الجَنَّةِ حُبُّ المَسَاكِينِ وَالفُقَرَاءِ لِصَبْرِهِمْ هُمْ جُلَسَاءُ الله تَعَالى يَوْمَ القِيَامَةِ}.
Nabi Muhammad saw bersabda : 
"Setiap sesuatu itu ada kuncinya dan kuncinya surga dalah cinta fakir miskin karena kesabaran mereka. Meraka adalah orang-orang yang duduk menghadap Allah ta'ala di hari kiamat.".


وقال صلى الله عليه وسلم: {إنَّ الله تَعَالى يُحِبُّ عَبْدَهُ المُؤْمِنَ الفَقيرَ المُتَعفِّفَ أَبَا العِيَالِ}.
Nabi Muhammad saw bersabda :
"Sesungguhnya Allah ta'ala mencintai hamba beriman yang fakir, memelihara diri dan kepala keluarga".


وقال صلى الله عليه وسلم: {الفَقْرُ أَمَانَةٌ فَمَنْ كَتَمَهُ كَان عِبَادَةً وَمَنْ باح بهِ فَقَدْ قَلَّد إخوانَهُ المُسْلِمِينَ}.
Nabi Muhammad saw bersabda : 
"Kefakiran adalah amanat, barang siapa menyembunyikannya maka jadi ibadah dan barang siapa menampakkannya maka jadi beban bagi saudara-saudaranya yang muslim.".


وقال صلى الله عليه وسلم: {طُوبى لِلْفُقراءِ والضعفاءِ مِنْ أمَّتي}.
Nabi Muhammad saw bersabda :
"Keberuntungan bagi orang-orang fakir dan lemah dari umatku".


وقال صلى الله عليه وسلم: {الفَقْرُ كَرَامَةٌ مِنْ كَرَاماتِ الله}.
Nabi Muhammad saw bersabda : 
"Kefakiran adalah salah satu dari kemulyaan Allah".


وقال صلى الله عليه وسلم: {فَضْلُ الفقِير عَلَى الغَنِيِّ كَفَضْلِي عَلى جَميعِ خَلْقِ الله تَعَالى}.
Nabi Muhammad saw bersabda : 
"Keutamaan orang fakir atas orang kaya itu seperti keutamaanku atas semua mahkluk Allah ta'ala".


وقال صلى الله عليه وسلم: {لاَ شَيْءَ يُعطِيهِ الله مِثْلُ الفَقْرِ}
Nabi Muhammad saw bersabda : 
"Tidak ada suatu pemberian dari Allah yang menyamai kefakiran".


والله اعلمبالصواب

Sumber  : Tgk Syukri

Selasa, 2 Januari 2018

Inilah wanita yg sering datang ke rumah kita tanpa kita sadari

Memang siapa yang hendak bertamu ke rumah orang pada waktu maghrib ? Maghrib adalah saat dimana matahari sudah tenggelam namun masih muncul dengan sinar yang terkadang berwarna jingga atau merah menyala , pada waktu itulah , seluruh umat Islam diperingatkan untuk segera menutup pintu dan jendela sambil mengucapkan bismillah agar wanita ini tidak datang ke rumah kita .

Siapakah wanita itu , apa yang dia lakukan di dalam rumah kita ? Ketahui bahawa dia bukanlah wanita baik , namun mampu membahayakan anak dan wanita yang sedang hamil .

Mungkin ada yang pernah dengar nama (Ummu Sibyan) atau pun tidak sebelum ini , (Ummu Sibyan) ini adalah jin dari kaum perempuan yang suka mengganggu bayi dan anak yang berusia kurang dari 2 tahun serta wanita hamil , sebab itulah anak-anak yang baru lahir harus diazankan terlebih dahulu agar bayi itu tidak di ikuti oleh jin ini .

Apa Kerja Jin Ummu Sibyan ?

Kerja dia tak lain tak bukan adalah mengganggu bayi yang baru lahir dan anak-anak (biasanya kurang dari 2 tahun) serta wanita yang hamil ,
jin Ummu Sibyan memiliki wajah yang mengerikan dengan mata 1 yang besar dan berjalan di dinding seperti cicak , Ummu Sibyan juga dapat mengikat rahim wanita serta membunuh bayi yang masih dalam kandungan .

Seperti yang di ceritakan dalam kisah jin Ummu Sibyan dengan Nabi Sulaiman , jin ini mampu masuk ke dalam rahim orang perempuan dan mengikat rahimnya serta menyumbat dengan tujuan agar kaum wanita itu tidak mengandung .

Diceritakan juga jin ini masuk ke dalam perut orang perempuan yang hamil , di waktu janin di dalam kandungannya sedang tumbuh jin ini akan menendangnya , maka berlakulah keguguran dan jadilah rahimnya kosong semua .

Sungguh mengerikan bukan ? Bagaimana tandanya jika seorang bayi terkena gangguan jin Ummu Sibyan , diantaranya adalah ;

1. Bayi menangis melalak (matanya terbeliak memandang keatas/sudut tertentu)
2. Anak-anak jatuh seakan-akan didorong
3. Mengigau sambil menggemerutukkan gigi berulang kali
4. Demam panas hanya setelah Asar sampai sebelum Subuh .

Akibat gangguan di atas akan mengakibatkan hal seperti ini ;

1. Sawan tangis
2. Autisme (over hiperaktif)
3. Nakal dan keras kepala
4. Malas

Tanda-tanda Wanita Hamil Terkena Gangguan Jin Ummu Sibyan ;

1) Rasa sesak dada terutama setelah waktu asar , yang mungkin berlangsung sampai tengah malam
2) Kusut fikiran
3) Sakit di bahagian tulang-tulang belakang
4) Mengigau ketika tidur
5) Bermimpi dengan mimpi yang menakutkan

Cara Mengelak dari Gangguan Ummu Sibyan ;

1) Tutup pintu dan jendela rumah waktu Maghrib
2) Jangan angkat atau masukkan baju yang sudah dijemur diluar rumah pada waktu Maghrib (jemuran tak kering)

Cara mengatasi gangguan pada bayi/anak ;

1) Meniarapkan bayi/anak jangan matanya melihat ke arah itu , baca ayat Qursi dan Surah 3 Qul kemudian tiup ke ubun-ubunnya sampai berhenti menangis.

2) Halau dengan bahasa sendiri seperti "wahai Ummu Sibyan pergilah kau keluar dari rumahku dan jangan ganggu anak anakku".

InsyaAllah dengan izin Allah ,
Ummu Sibyan akan pergi ...

Isnin, 1 Januari 2018

Lirik Nashid Ghuraba


غرباء

غرباء و لغير الله لا نحني الجباه
غرباء و ارتضيناها شعارا في الحياة
ان تسال عنا فإنا لا نبالي بالطغاة
نحن جند الله دوما دربنا درب الاباة


Ghurabaa`, dan kepada selain Allah mereka takkan menunduk 
Ghurabaa`, dan mereka telah rela ghuraba sebagai syi’ar dalam kehidupan 

Jika engkau bertanya tentang kami, maka kami tak peduli terhadap para thaghut
Kami adalah tentara Allah selamanya, jalan kami adalah jalan yang sudah tersedia


غرباء غرباء غرباء غرباء
لا نبالي بالقيود بل سنمضي للخلود
فلنجاهد و نناضل و نقاتل من جديد
غرباء هكذا الاحرار في دنيا العبيد


Ghuraba' Ghuraba' Ghuraba' Ghuraba'

Kami tak peduli terhadap rantai para thaghut, sebaliknya kami akan terus berjuang 

Maka marilah kita berjihad, dan berperang, dan berjuang dari sekarang
Ghurabaa dengan itulah mereka merdeka dari dunia yang hina


غرباء غرباء غرباء غرباء
كم تذاكرنا زمانا يوم كنا سعداء
بكتاب الله نتلوه صباحا و مساء


Ghurba' Ghuraba' Ghuraba' Ghuraba'

Betapa sering saat kita mengenang hari-hari bahagia kita 

Dengan Kitabullah kita membaca, di pagi hari dan di sore hari


غرباء غرباء غرباء غرباء
غرباء و لغير الله لا نحني الجباه
غرباء و ارتضيناها شعارا للحياة


Ghuraba' Ghuraba' Ghuraba' Ghuraba'

Ghurabaa, dan kepada selain Allah mereka takkan menunduk 

Ghuraba', dan mereka telah rela sebagai syi’ar dalam kehidupan


Nonton video disini