Sejumlah lebih 1500 pejuang dari Pidie lengkap dengan senjata datang ke Aceh. Pasukan inilah yang sudah menghadapi pertempuran Lambue sehingga menghasilkan patahnya kekuatan Belanda itu di sana.
Sumber Belanda mengatakan bahwa yang memimpin pertempuran di Lambue itu ialah Teuku Pakeh Dalam, uleebalang Pidie. Sumber Belanda ini berasal dari laporan sipione Belanda sendiri,Ali Bahanan,yang memberitahukan kepada Jenderal van Swieten.
Teuku Pakeh Dalam memimpin perlawanan di Lambue.Teuku Pakeh Dalam juga yang mengusulkan kepada Sultan agar utusan Belanda Mas Sumo dibunuh saja.
Karena ini lah membuat Belanda marah dan gemas kepada Ule balang Pidie itu.
Belanda memutuskan mendatangkan satu eskader angkatan lautnya ke Pidie untuk menghancurkan negeri itu dengan pemboman,sebagai hukuman" kepada Teuku Pakeh Dalam yang sudah begitu
gegabah membakar jarinya sendiri untuk orang lain".ikut campur dalam utusan orang lain(urusan Belanda dan Aceh)
Setelah sekian lama di bombardir oleh eskander Belanda dan benteng kuta hasan di rebut akhir nya Teuku pakeh Dalam angkat tangan kepada Belanda tanggal 28 februsari tahun 1876.
rakyat Pidie urut mengambil aktif dalam perang semesta menghadapi Belanda. Selain pergi ke Aceh Besar juga melakukan persiapan di Kuta Asan
(Veltman "Nota over de geschiedenis van het Landschap Pidie)
Putra Pakeh Dalam di depan istana Pidie
Repost Fb Adi Fa
Tiada ulasan:
Catat Ulasan