Jumaat, 29 Disember 2017

Belanda Mengakui Perang yang Paling Sulit,Perang dengan Rakyat Aceh


Tribunbarat.com - Jika ada orang yang bertanya bagaimana orang Aceh? Senouck Hurgronje. Orang aceh pasti tidak asing dengan Senouck Hurgronje,ia menilai bahwa orang aceh Punya pendapat seperti ini: Aceh adalah sebuah negeri yang sudah tua, rakyatnya keras, dan fanatic terhadap agama (Islam). Pendapat Senouck ini bukan tidak beralasan.

Selama bertahun-tahun penasehat pemerintah Hindia Belanda ini mengkaji masalah Aceh, akhirnya Senouck Hurgronje berkesimpulan bahwa masyarakat Aceh adalah masyarakat yang Berani, mereka patut dibanggakan atas keberanian dan kegigihannya melawan kaum penjajah.

Keberanian masyarakat Aceh juga terlihat dalam hampir setiap gerak kesenian yang dimainkan. Dalam seni tradisional Seudati misalnya, kalau kita jeli memperhatikan gerak seni Seudati yang dimainkan orang Aceh ini, jelas terliihat gerakan tariannya menggambarkan sebuah karakter masyarakat Aceh yang sangat berani.

Gerakan-gerakan yang dibangun dalam seni Seudati orang Aceh ini mirip seperti orang berperang gerilya. Kadang mereka mudur, lalu maju. Kemudian menghindar, tiba-tiba maju lagi seperti orang membuat serangan perang.

Dilihat dari sikap mental, menurut Prof. Abou Bakar Aceh (seoranng sejarawan), orang Aceh ini hampir mirip sifatnya dengan orang Badui di Jazirah Arab.

Kesamaan ini menurut Abou Bakar, karena selan orang Aceh memiliki watak yang keras,yang sama kerasnya dengan kaum Badui di tanah Arab,tapi di balik ini orang Aceh juga memilki sifat yang sangat lembut. Artinya, orang Aceh lebih merasakan sesuatu dengan perasaannya.

Kelembutan sifat orang Aceh ini tercermin dalam setiap tutur kata yang lemah-lembut dan penuh seni. Sehingga jangan heran, kalau masyarakat Aceh memiliki kekayaan sastra yang sangat tinggi nilainya.

Pada dasarnya, masyarakat Aceh memang memiliki kelembutan sifat yang terpuji. Meski berwatak keras, tapi memiliki sifat yang sangat ramah. Keramah-tamahan sifat orang Aceh ini selain tercermin dalam bahasanya (baca hikayat Aceh) juga terlihat dalam sifatnya keramahannya dalam memuliakan tamu.
Orang Aceh sangat menghargai dan memuliakan setiap orang luar yang datang berkunjung ke derehanya.

Memuliakan tamu (pendatang) bagi orang Aceh adalah suatu kewajiban yang diyakini sebagai anjuran dari ajaran agama yang dianutnya, itu ajaran agama Islam.

Karena ajaran Islam mengamanahkan, apa bila datang tamu pada saat kita sedang makan, dan makanan lain tidak tersedia. Maka makanan yang sedang dimakan itu harus dibagi kepada tamu yang datang.

Anjuran agama ini sangat dipegang teguh oleh orang Aceh. Karenanya jangan heran, bila Anda datang ke kampung-kampung di Aceh, Anda pasti akan disungguhkan sesuatu makanan sebagai tanda mulia orang Aceh pada tamunya.

Selain itu, orang Aceh juga memiliki sifat toleransi sosial yang sangat tinggi. Hal ini tercermin dalam sifat tolong-menolong antar sesama. Baik dalam bentuk yang bersifat material, maupun dalam bentuk fisik (pikiran) dan ternaga.

Sehingga bila ada musibah atau kemalangan yang dialami oleh seorang warga masyarakat di Aceh, maka warga lainnya datang beramai-beramai membatu warga yang terkena musiabah atau kemalangannya.

Yang menariknya lagi dari sifat orang Aceh adalah mereka sangat mudah memaafkan kesalahan orang lain, dan sangat mudah diajak berdamai dalam menyelesaikan setiap persoalan (konflik) yang terjadi, baik antar sesama warga maupun dengan orang lain.

Orang Aceh jelas sekali terlihat bagaimana sifat rasa pemaaf orang Aceh yang luar biasa terhadap kesalahan orang lain,Meskipun kesalahan orang yang dilakukan terhadapnya hingga membawa kehilangan nyawa.

Namun bagi orang Aceh kesalahan orang tersebut masih bisa dimaafkan dengan cara damai,dan setelah itu mereka tidak lagi menaruh dendam dan dengki terhadap kesalahan orang yang telah dimaafkan.

Sifat orang Aceh juga menjadi sangat keras,tergantung dengan kondisi Sifat itu,memang terbukti dalam pengalaman sejarah Belanda di Aceh.

Makin keras Belanda ingin menaklukan Aceh, makin keras pula orang Aceh melawannya. Hingga Belanda mencatat dalam sejarahnya, dari keseluruhan perang yang pernah mereka lakukan di Nusantara.

Perang yang peling besar dan yang paling sulit mereka hadapi adalah,Perang dengan rakyat Aceh. Begitulah watak dan sifat orang Aceh.

Sumber : acehtourism


Kisah Dusun Legetang, Yang Hilang Dalam Semalam.

Moslemcommunity.net - Ada sekelumit kisah nyata yang pernah terjadi pada sebagian bangsa ini yang mungkin kita telah lupa. Dan sayangnya, peristiwa yang penuh dengan pelajaran ini sama sekali tidak disinggung-singgung sedikit pun di dalam buku pelajaran di sekolah. Kita dan anak-anak kita tidak pernah tahu jika ada suatu desa yang penduduknya nyaris sama dengan kaum Sodom-Gomorah, senang bermaksiat, yang terkubur seluruhnya dalam satu malam hingga tidak bersisa. Satu desa bersama seluruh penduduknya lenyap dalam satu malam tertutup puncak sebuah gunung yang berada agak jauh dari lokasi desa itu.

Inilah kisah tentang Dukuh Legetang, yang masuk dalam wilayah Banjarnegara, Jawa Tengah. Kejadiannya di tahun 1955.

Namun sebelumnya, bila anda terlalu penasaran dan bosan membaca tulisan, ada baiknya mendegarkan ceramah Ustadz ini ketika menjelaskan dusun Legetang. Video bisa ditonton di bawah ini...

Oke sekarang lanjut

Pada saat itu, Dukuh Legetang yang terletak di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Banjarnegara, merupakan sebuah dukuh yang makmur. Berbagai kesuksesan di bidang pertanian menghiasi kehidupan dukuh (desa) itu.

Penduduknya cukup makmur dan kebanyakan para petani yang cukup sukses. Mereka bertani sayuran, kentang, wortel, kobis, dan sebagainya.

Berbagai kesuksesan duniawi yang berhubungan dengan pertanian menghiasi dukuh Legetang. Misalnya apabila di daerah lain tidak panen tetapi mereka panen berlimpah. Kualitas buah dan sayur yang dihasilkan juga lebih baik dari yang lain.

Namun bukannya mereka bersyukur, dengan segala kenikmatan ini mereka malah banyak melakukan kemaksiatan. Barangkali ini yang dinamakan “istidraj” atau disesatkan Allah dengan cara diberi rezeki yang banyak namun orang tersebut akhirnya makin tenggelam dalam kesesatan.

Masyarakat Dukuh Legetang umumnya ahli maksiat. Perjudian di dukuh ini merajalela, begitu pula minum-minuman keras. Tiap malam mereka mengadakan pentas Lengger, sebuah kesenian tradisional yang dibawakan oleh para penari perempuan, yang sering berujung kepada perzinaan. Ada juga anak yang malah melakukan kemaksiatan bersama ibunya sendiri. Beragam kemaksiatan lain sudah sedemikian parah di dukuh ini.

Pada suatu malam, 17 April 1955, turun hujan yang amat lebat di dukuh itu. Tapi masyarakat Dukuh Legetang masih saja tenggelam dalam kemaksiatan. Barulah pada tengah malam hujan reda. Tiba-tiba terdengar suara keras seperti sebuah bom besar dijatuhkan di sana, atau seperti suara benda yang teramat berat jatuh. Suara itu terdengar sampai ke desa-desa tetangganya. Namun malam itu tidak ada satu pun yang berani keluar karena selain suasana teramat gelap, jalanan pun sangat licin.

Pada pagi harinya, masyarakat yang ada di sekitar Dukuh Legetang yang penasaran dengan suara yang amat keras itu barulah keluar rumah dan ingin memeriksa bunyi apakah itu yang terdengar amat Cumiakkan telingan tadi malam. Mereka sangat kaget ketika di kejauhan terlihat puncak Gunung Pengamun-amun sudah terbelah, rompal. Dan mereka lebih kaget bukan kepalang ketika melihat Dukuh Legetang sudah tertimbun tanah dari irisan puncak gunung tersebut. Bukan saja tertimbun tapi sudah berubah menjadi sebuah bukit, dengan mengubur seluruh dukuh beserta warganya. Dukuh Legetang yang tadinya berupa lembah, kini sudah menjadi sebuah gundukan tanah baru menyerupai bukit. Seluruh penduduknya mati. Gegerlah kawasan Dieng…

Seperti diceritakan oleh salah satu saksi hidup peristiwa ini, Toyib (71) ‘’Suara ‘guntur ’-nya (sebutan longsor di daerah setempat) itu sampai terdengar ke rumah saya. Padahal, rumah saya Desa Kepakisan,’’ kisah Toyib yang saat peristiwa itu berusia 11 tahun. Lanjut Toyib, akan tetapi karena gelapnya malam dan hawa dingin menusuk tulang, membuat warga yang mendengar suara mengejutkan itu tidak berani keluar rumah untuk memeriksanya.

Baru esok paginya diketahui, ternyata suara itu berasal dari longsoran lereng sisi tenggara Gunung Pengamun-amun yang tepat menimpa Dukuh Legetang. Dari kejauhan terlihat puncak Gunung Pengamun-amun sudah ‘rompal’ (Jw. Terbelah).

Bukan saja tertimpa tapi juga berubah menjadi sebuah bukit yang mengubur seluruh dukuh beserta warganya. Dukuh Legetang yang tadinya berupa lembah, kini berubah menjadi gundukan tanah menyerupai bukit.

Menyadari peristiwa itu, sontak masyarakat di sekitar Dukuh Legetang terkejut. Kemudian banyak yang berteriak ‘Legetang guntur !’, situasi saat itu menjadi ramai dan membuat masyarakat berbondong-bondong untuk melihat lokasi kejadian.

‘’Walaupun dusun yang lain juga hampir sama, tapi Dukuh Legetang sudah terlalu parah, terutama maksiat-maksiat masalah seks bebas,’’ kata Toyib.

Dari 351 korban jiwa, terdapat 19 orang yang berasal dari luar Dukuh Legetang. Sementara itu, masih ada dua orang warga asli Legetang yang selamat dari bencana tersebut.

‘’Yang hidup cuma disisakan dua sama Allah, itu perempuan semua. Mungkin disisakan dua biar untuk sejarah keadaan desa sini, tapi sekarang sudah meninggal,’’ imbuhnya.

Masyarakat sekitar terheran-heran. Seandainya Gunung Pengamun-amun sekedar longsor, maka longsoran itu pasti hanya akan menimpa lokasi di bawahnya. Akan tetapi kejadian ini jelas bukan longsornya gunung. Antara Dukuh Legetang dan Gunung Pengamun-amun terdapat sungai dan jurang, yang sampai sekarang masih ada. Namun sungai dan jurang itu sama sekali tidak terkena longsoran. Jadi kesimpulannya, potongan gunung itu malam tadi terangkat dan jatuh menimpa dukuh Legetang.

Siapa yang mampu mengangkat separo gunung itu kalau bukan Allah Yang Maha Kuasa?

Dan apabila gunung-gunung diterbangkan,” (QS. at-Takwir: 3).

Untuk memperingati kejadian itu, pemerintah setempat mendirikan sebuah tugu yang hari ini masih bisa dilihat siapa pun.

Ditugu tersebut ditulis dengan plat logam:

“TUGU PERINGATAN ATAS TEWASNJA 332 ORANG PENDUDUK DUKUH LEGETANG

SERTA 19 ORANG TAMU DARI LAIN-LAIN DESA

SEBAGAI AKIBAT LONGSORNJA GUNUNG PENGAMUN-AMUN

PADA TG. 16/17-4-1955″

Salah seorang saksi tragedi Legetang, Suhuri warga Pekasiran RT 03/04 yang kini berusia sekitar 72 tahun mengatakan, musibah terjadi malam hari pukul 23.00 saat musim hujan. ”Saya dan beberapa teman malam itu tidur di masjid. Saya baru dengar kabar gunung Pengamunamun longsor jam tiga pagi,” katanya. Suhuri mengaku lemas seketika begitu mendengar kabar tersebut, karena kakak kandungnya, Ahmad Ahyar, bersama istri dan 6 anaknya tinggal di dusun Legetang. Namun Suhuri maupun keluarganya dan warga lain tak berani langsung ke dusun yang berjarak sekitar 800 meter dari pusat desa Pekasiran, karena beredar kabar tanah dari lereng gunung Pengamunamun masih terus bergerak.

Lenyapnya desa Legetang dan penghuninya juga menyimpan misteri, karena Suhuri dan beberapa warga Desa Pekasiran lain seusianya yang kini masih hidup mengatakan, antara kaki gunung sampai perbatasan kawasan pemukiman di dusun itu sama sekali tidak tertimbun, padahal jaraknya beberapa ratus meter. ”Longsoran tanah itu seperti terbang dari lereng gunung dan jatuh tepat di pemukiman. Sangat aneh”, kata Suhuri sembari menjelaskan, gejala lereng gunung akan longsor sudak diketahui 70 hari sebelum kejadian. Para pencari rumput pakan ternak dan kayu bakar untuk mengasap tembakau rajangan di samping untuk memasak, melihat ada retakan memanjang dan cukup dalam di tempat itu. Tapi tanda-tanda tadi tak membuat orang waspada, meski sering jadi bahan obrolan di Legetang. Orang baru menghubung-hubungkan soal retakan di gunung itu setelah Legetang kiamat,” katanya.

Waktu itu semua orang tercengang dan suasana mencekam melihat seluruh kawasan dusun Legetang terkubur longsoran tanah. Tak ada sedikit pun bagian rumah yang kelihatan. Tanda-tanda kehidupan penghuninya juga tak ada, kenang Suhuri.

Sungguh kisah tenggelamnya dukuh Legetang ini menjadi peringatan bagi kita semua bahwa azab Allah swt yang seketika itu tak hanya terjadi di masa lampau, di masa para nabi, tetapi azab itu pun bisa menimpa kita di zaman ini. Bahwa sangat mudah bagi Allah swt untuk mengazab manusia-manusia lalim dan durjana dalam hitungan detik. Andaikan di muka bumi ini tak ada lagi hamba-hamba-NYa yang bermunajat di tengah malam menghiba ampunan-Nya, mungkin dunia ini sudah kiamat.

Jika Anda dari daerah Dieng menuju ke arah (bekas) dukuh Legatang maka akan melewati sebuah desa bernama Pakisan. Sepanjang jalan itu Anda mungkin akan heran melihat wanita-wanitanya banyak yang memakai jilbab panjang dan atau cadar. Memang sejak dulu masyarakat Pakisan itu masyarakat yang agamis, bertolak belakang dengan dukuh Legetang, tetangga desanya yang penuh dengan kemaksiatan. Ketika kajian triwulan Forum Komunikasi Ahlussunnah wal Jamaah Kabupaten Banjarnegara bertempat di Pakisan, maka masyarakat Pakisan berduyun-duyun ke masjid untuk mendengarkan kajian dari Ustadz Muhammad As Sewed. Ya, hampir semua masyarakat Pakisan aktif mengikuti kajian dan da’wah.

Alhamdulillah.

Wallahu a’lam bisshawab.

Sumber:  MuslimComunity

PUSTAKA TANOH ABEE [1] : TERTUA DI ASIA TENGGARA

Perpustakaan Tanoh Abee yang terdapat di Desa Tanoh Abee, Kecamatan Seulimum, Kabapaten Aceh Besar. Menurut hasil penelitian Arkeologi Islam Indonesia, perpustakaan tersebut merupakan satu-satunya perpustakaan Islam tertua di Nusantara, bahkan termasuk perpustakaan Islam yang paling tua di Asia Tenggara.

CIKAL

Keberadaan perpustakaan Tanoh Abee ini tak terlepas dari sejarah pendirian sebuah pesantren (dayah) yang dibangun oleh ulama asal negeri Baghdad, bernama Fairus Al-Baghdady yang datang ke Aceh pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M).

Fairus hijrah ke Aceh waktu itu bersama 7 saudaranya. Empat orang, termasuk Fairus menetap di wilayah Aceh Besar. Tiga saudara lainnya menyebar ke Pidie dan Aceh Utara.

Diperkirakan Fairus Al-Baghdady inilah sebagai ulama yang mula-mula membangun pesantren (dayah) tersebut, yang kemudian dikenal dengan pesantren Tanoh Aceh sebagai cikal-bakal dari perpustakaan kuno Tanoh Abee sekarang ini.

Karena di dalam pesantren tersebut tersimpan ribuan kitab tulisan tangan karya para ulama Aceh terdahulu.

PEWARIS

Perpustakaan yang terletak di kaki gunung Seulawah yang berjarak sekitar 42 km ke arah Timur Kota Banda Aceh, atau sekitar 7 km ke pedalaman sebelah Utara ibukota Kecamatan Seulimum ini, dikelola secara turun temurun sejak 600 tahun lalu.

Mulai dari pendirinya Syeh Fairus Al-Baghdady pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, diteruskan oleh seorang anaknya bernama Syeh Nayan. Kemudian Syeh Nayan ini mewariskan kembali perpustakaan tersebut sekaligus pesantrennya bernama Syeh Abdul Hafidh.

Selanjutnya beralih ke tangan Syeh Abdurrahim, yang menurut catatan sejarah, Syeh Abdurrahim termasuk pewaris pesantren Tanoh Abee yang sangat banyak mengumpulkan naskah-naskah kuno untuk menjadi koleksi perpustakaan.

Dari Syeh Abdurrahim perpustakaan dan pesantren ini diwarisi oleh Syeh Muhammad Saleh. Diteruskan oleh anaknya Syeh Abdul Wahab. Kemudian Syeh Muhammad Sa’id.

Dari Muhammad Sa’id pesantren ini diurus oleh Teungku Muhammad Ali, hingga kemudian jatuh kepada pewaris terakhir sekarang ini, yaitu Al-Fairusy, sebagai pewaris urutan ke-9.

DISALIN

Dari pewaris terakhir inilah penulis memperoleh sejumlah keterangan tentang sejarah dan keberadaan perpustakaan kuno Tanoh Abee.

Dari 9 orang keturunan yang mewariskan perpustakaan ini, yang menonjol kemajuannya adalah pada masa kepemimpinan Syeh Abdul Wahab (pewaris ke-6).

Syeh Abdul Wahab inilah yang kemudian dikenal sebagai ulama besar yang berpengaruh di Aceh dengan sebutan Teungku Chik Tanoh Abee.

Ketika pesantren Tanoh Abee berada di bawah kepemimpinannya, hampir seluruh perhatian Syeh Abdul Wahab dicurahkan untuk memajukan perpustakaan. Ia sangat berminat agar perpustakaan pesantren Tanoh Abee menjadi sebuah perpustakaan Islam terbesar di Nusantara, dan bahkan dapat menjadi perpustakaan Islam terbesar di Asia Tenggara.

Untuk mengujudkan cita-cita itu, Syeh Abdul Wahab menyalin ribuan kitab berbahasa Arab ke dalam bahasa Jawi dari berbagai ilmu pengetahuan untuk menjadi perbendaharaan perpustakaan Tanoh Abee.

Hal yang menyedihkan ketika ulama Nuruddin Ar-Raniry memusnahkan kitab-kitab karya ulama Sufi terbesar di Aceh, yaitu Syeh Hamzah Fansuri, karena ajarannya dianggap “sesat” oleh Nuruddin Ar-Raniry.

Orang memperkirakan dengan kejadian itu semua kitab Hamzah Fansuri telah habis dibakar saat itu. Ternyata sebahagian besar kitab-kitab dari karya Hamzah Fansuri yang ditulis tangan masih sempat diselamatkan di perpustakaan Tanoh Abee hingga sekarang ini.

RUSAK

Sejumlah naskah kuno, kitab hasil karangan para ulama Aceh terdahulu, hingga akhir abad ke-18 diperkirakan sekitar 10.000 buah naskah (tulis tangan) tersimpan di perpustakaan ini.

Namun dalam perjalanan waktu naskah-naskah tersebut banyak yang lapuk dan rusak akibat tidak mendapat perawatan sebagaimana mestinya.

Selain itu, naskah-naskah tersebut juga banyak yang dimusnahkan dan dicuri oleh Belanda ketika mereka masuk ke Tanoh Abee waktu itu.

Kini menurut cerita Tgk. M. Dahlan Al Fairusy selaku pimpinan pesantren sekaligus pengelola perpustakaan kuno Tanoh Abee ini, jumlah kitab yang masih tersisa di perpustakaan ini sekitar 3.000 naskah lagi. Sebagian disimpan di pesantren dan sebagian lagi tersimpan di rumah Tgk. Dahlan agar tidak sampai hilang.

[H.Harun Keuchik Leumiek]

Sumber  : A.S.A

Jumaat, 15 Disember 2017

Nota Kesepahaman RI-GAM

Nota Kesepahaman 
antara 
Pemerintah Republik Indonesia 
dan 
Gerakan Aceh Merdeka 

Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menegaskan
komitmen mereka untuk penyelesaian konflik Aceh secara damai, menyeluruh,
berkelanjutan dan bermartabat bagi semua.

Para pihak bertekad untuk menciptakan kondisi sehingga pemerintahan rakyat
Aceh dapat diwujudkan melalui suatu proses yang demokratis dan adil dalam
negara kesatuan dan konstitusi Republik Indonesia. 
 
Para pihak sangat yakin bahwa hanya dengan penyelesaian damai atas konflik
tersebut yang akan memungkinkan pembangunan kembali Aceh pasca Tsunami tanggal 26 Desember 2005 dapat mencapai kemajuan dan keberhasilan.
Para pihak yang terlibat dalam konflik bertekad untuk membangun rasa saling
percaya. 
 
Nota Kesepahaman ini memerinci isi persetujuan yang dicapai dan prinsip￾prinsip yang akan memandu proses transformasi. 
 
Untuk maksud ini Pemerintah RI dan GAM menyepakati hal-hal berikut: 
 
1. Penyelenggaraan Pemerintahan di Aceh 
 
1.1. Undang-undang tentang 
Penyelenggaraan Pemerintahan di Aceh 
 
1.1.1. Undang-undang baru tentang 
Penyelenggaraan Pemerintahan di Aceh
akan diundangkan dan akan mulai berlaku sesegera mungkin dan
selambat-lambatnya tanggal 31 Maret 2006.
 
1.1.2. Undang-undang baru tentang Penyelenggaraan Pemerintahan di Aceh
akan didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

Dowload file penuh  Disini

Warning  !
           Terjemahan resmi ini telah disetujui oleh delegasi RI dan GAM. Hanya terjemahan resmi ini yang digunakan dalam bahasa Indonesia. Teks Asli tertulis dalam bahasa Inggris yang ditandatangani 
di Helsinki, Finlandia 15 Agustus 2005

Khamis, 14 Disember 2017

Lirik Lagu Mauj'u Qalbi

                            ~موجوع قلبي~
                        ~Hatiku tersakiti~

موجوع قلبي,, والتعب بيه
Hatiku tersakiti,, dan aku lelah

من اباوع على روحي,, ينكسر قلبي عليه
Tak bisa ku lihat jiwaku, hatiku hancur

تعبان وجهي,, وعيوني قهرتني
Sudah lelah hatiku,, dan air mataku mengalahkanku

دنيا شلت حال حالي,, وبحياتي كرهتني
Dunia melupakan keadaanku,, dan membuatku benci kehidupanku

كرهت الحب,, ماريده دمرني
Aku benci cinta, tak ingin mengulanginya lagi cinta yang menghancurkanku

طيب اني وادري طيبي,, لهالحال وصلني
Aku baik-baik saja, karena itu ku tahu keadaan menimpaku

موجوع قلبي,, والتعب بيه
 Hatiku tersakiti, dan aku lelah

من اباوع على روحي,, ينكسر قلبي عليه 
Tak bisa ku lihat jiwaku, hatiku hancur

كل يوم صدمه اقوى من اللي قبلها
Setiap hari menimpa masalah yang lebih berat dari sebelumnya
اني واصل بالشدايد شده محد واصل الها
Aku telah merasakan berbagai kesengsaraan, kesengsaraan yang tiada seorang pernah merasakannya

محد وقفلي من كنت محتاج وقفه
Tiada seorang pun yang mengerti padaku disaat aku membutuhkannya

الصلابه بهالناس,, مدري هاي الدنيا صلبه 
Kekejaman manusiakah? aku tak tahu atau dunia yang kejam

دخيل الله,, من الدنيا من العالم
Ya Allah lindungilah aku dari (kejamnya) dunia dari alam semesta

ربي خلي هذا همي,, نهاية كل ظالم
Tuhanku, damaikanlah keresahan ini (dengan) berakhirnya segala kedhaliman

موجوع قلبي,, والتعب بيه
Sakit hatiku, dan aku sangat lelah

من اباوع على روحي,, ينكسر قلبي عليه
Tak dapat ku lihat jiwaku (hilang), aku kasihan pada diriku

Lihat video Disini

Selasa, 12 Disember 2017

Cuplikan Surat Sultan Aceh.

Dalam teks surat Paduka Sri Sultan Muhammad Daud Syah yang diterjemahkan oleh Sayyid ‘Ali bin Syihab ke dalam Bahasa Arab disebutkan demikian:

"..لقد خدعونا ومكروا بنا الكفرة الملاعين أعداء الله الهولاندا من غير جرم ولا ذنب حربونا وقتلوا رجالنا وأخذوا بلداننا ودمروا مستعمراتنا وخربوا مساجدنا وديارنا ومقامات الأولياء والصالحين وأحرقوها بالنيران ومقامات أجدادي وأبائي من السلاطين أحرقوها بالنيران فهذه أعظم استهانة بالدين الاسلام وقد بلغ الآن من ابتداء الحرب خمسة وعشرين سنة وهو لم يقف فيها المحاربة بيننا.."

“... Orang-orang kafir Belanda yang terkutuk dan musuh Allah itu telah memperdaya dan menipu kami tanpa apapun kesalahan yang kami lakukan. Mereka memerangi kami, membunuh orang-orang besar kami, merampas negeri-negeri kami serta menghacurkan wilayah-wilayah taklukan kami. Mereka juga meruntuhkan masjid-masjid kami, menghancurkan kampung-kampung kami serta kubur-kubur auliya yang shalih. Semua itu mereka bumihanguskan. Begitu pula dengan kubur-kubur para sultan yang adalah kakek-nenek kami, semuanya mereka bumihanguskan. Ini adalah penghinaan terbesar bagi Agama Islam. Dan sejak awal perang sampai dengan sekarang telah berlalu 25 tahun, dan perang di antara kami belum berhenti..”

By Mizuar Mahdi

Isnin, 11 Disember 2017

Efek Kopi, Dapat Melahirkan Pemberontak.


Membaca terus-menerus, bikin mengantuk. Lalu minum kopi. Setelah minum kopi, jadinya ingin membaca terus. Lalu, membaca terus-menerus bikin kantuk datang lagi. Kemudian minum kopi lagi. Jadinya, ingin terus membaca lagi.
Begitulah di hari Ahad itu, ia sudah terlalu banyak minum kopi sehingga sudah terlalu banyak membaca. Dan ketika Abu tiba di warung kopi tepian sawah itu, si anak muda bertanya:

“Abu, apa efek baik dari terlalu banyak minum kopi?”

“Efek baiknya: kamu cenderung berpikir tentang hal-hal yang bersifat radikal.”

“Lalu, apa efek buruk dari terlalu banyak minum kopi?”

“Efek buruknya: kamu cenderung radikal dengan pikiran-pikiranmu itu, sehingga akhirnya kamu cenderung menjadi pemberontak.”

Si pemuda membatin, “Jawaban Abu ternyata singkron dengan antara membaca dan minum kopi. Yakni, kalau banyak minum kopi, akan banyak membaca; kalau banyak membaca, akan menjadi manusia ‘pemberontak’.”
***
“Oya, Abu. Kenapa di Aceh banyak warung kopi?”

“Pertanyaanmu melangkahi urutan silogisme hipotesa. Ayo, bertanya secara sistematis.”

“Oh, sorry Abu. Baik, saya revisi: kenapa orang Aceh suka memberontak pada Pusat?”

“Karena di Aceh banyak warung kopi.”
Si pemuda membatin, “Jawaban Abu memang praduga yang bersifat humor. Tapi jangan-jangan ini malah sebuah hipotesis yang kuat.”
***
“Oya, Abu, kenapa di dataran tinggi Aceh, di Tanah Gayo khususnya, orang suka minum kopi asli?”

“Di sini berudara dingin; minum kopi asli pun tak bikin otak panas.”

“Lalu, kenapa di jalur Pantai Utara-Timur orang lebih cenderung minum kopi yang sudah dicampur dengan bahan-bahan lain seperti beras, jagung, gambir, pinang dan berbagai rempah?”

“Itu untuk menjinakkan zat kafein agar tidak terlalu merangsang psikoaktifmu. Ini hasil warisan pemikiran dan kearifan Indatu orang Aceh sejak zaman dahulu. Pantai Utara-Timur adalah jalur Aceh pesisir yang berudara panas. Di sini, minum kopi campuran saja namun begitu banyak muncul pemberontak. Bayangkan jika mereka tiap hari minum kopi arabica asli.”

Selasa, 5 Disember 2017

Penyebab Fakir

Penyebab Fakir
1. Membiarkan sarang laba laba yang ada di rumah.
2. Tidur telanjang bulat.
3. Makan pada saat junub.
4. Menganggap sepele jatuhnya butir makanan pada saat makan.
5. Mmbakar kulit bawang putih atau merah.
6. Menyapu rumah dimalam hari.
7. Membiarkan sampah dirumah.
8. Berjalan di hadapan masyayikh/Guru.
9. Memanggil orangtua dg menyebut namanya.
10. Membasuh tangan dengan lumpur.
11. Meremehkan shalat.
12. Menjahit Pakaian pada saat sedang dipakai.
13. Cepat keluar dari Masjid
14. Berangkat pagi ke pasar
15. Pulang akhir dari pasar.
16. Membiarkan wadah/piring dll tidak segera dicuci.
17. Menggunakan sisir yang giginya sudah ada yang patah.
18. Tidak mendo'akan orangtua.
19. Memakai celana sambil berdiri.
20. Kikir, Terlalu Irit,  Boros, Terlalu Banyak Tidur,  Dan lain sebagainya.
ref.  albujairimi 'alalkhathib bab sunnah wudhu'

Jumaat, 1 Disember 2017

Biografi Pemimpin Kita

*Happy Milad Untuk pemimpin kita(tanyoe)*

*BIODATA PEMIMPIN KITA ﷺ *

🖌 *Nama* : _Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalibs bin Hashim_.

🖌 *Tarikh lahir :* _*Subuh hari Isnin, 12 Rabiulawal bersamaan 20 April 571 Masehi* (dikenali sebagai Tahun Gajah; karena peristiwa bala tentara gajah Abrahah yang menyerang kota Ka'bah)

🖌 *Tempat lahir* : Di rumah Abu Thalib, Makkah Al-Mukarramah.
🖌 *Nama bapak* : Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hashim.
🖌 *Nama ibu* : Aminah binti Wahab bin Abdu Manaf.
🖌 *Pengasuh pertama* : Barakah Al-Habsyiyyah (digelar Ummu Aiman. Hamba perempuan bapak Rasulullah ﷺ ).
🖌 *Ibu susu pertama* : Thuwaibah (hamba perempuan Abu Lahab).
🖌 *Ibu susu kedua* : Halimah binti Abu Zuaib As-Sa'diah (lebih dikenali Halimah As-Sa'diah, suaminya bernama Abu Kabsyah).

*USIA 5 TAHUN*

💓 _Peristiwa pembelahan dada Rasulullah ﷺ  yang dilakukan oleh dua malaikat_ untuk mengeluarkan bahagian syaitan yang wujud di dalam hatinya.

*USIA 6 TAHUN*

💓 _Ibunya Aminah binti Wahab ditimpa sakit dan meninggal dunia_ di Al-Abwa '
(sebuah kampung yang terletak di antara Makkah dan Madinah, baginda diasuh oleh Ummu Aiman (hamba perempuan bapak Rasulullah ﷺ )
dan dibiayai oleh datuknya Abdul Muththalib.

*USIA 8 TAHUN*

💓 _Datuknya, Abdul Muththalib pula meninggal dunia_.
Baginda diasuh oleh bapak saudaranya, Abu Thalib.

*USIA 9 TAHUN* (Setengah riwayat mengatakan pada usia 12 tahun).

💓Bersama bapak saudaranya, Abu Thalib bermusafir ke Syam atas urusan perniagaan.

💓Di kota Busra, negeri Syam, seorang pendeta Nasrani bernama Bahira
(Buhaira) telah bertemu ketua-ketua rombongan untuk menceritakan tentang
pengutusan seorang nabi di kalangan bangsa Arab yang akan lahir pada masa itu.

*USIA 20 TAHUN*

💓Terlibat dalam peperangan Fijar. Ibnu Hisyam di dalam kitab 'Sirah', jilid1, halaman 184-187 menyatakan pada ketika itu usia Muhammad ﷺ  ialah
14 atau 15 tahun. Baginda menyertai peperangan itu beberapa hari dan berperan dlm  mengumpulkan anak-anak panah saja.

💓Menyaksikan ' perjanjian Al-Fudhul ' ; perjanjian damai untuk memberi pertolongan kepada orang yang didzalimi di Makkah.

*USIA 25 TAHUN*

💓Bermusafir kali kedua ke Syam atas urusan perniagaan barangan Khadijah
binti Khuwailid Al-Asadiyah.

💓Perjalanan ke Syam ditemani oleh Maisarah; lelaki suruhan Khadijah.

💓Baginda Rasulullah ﷺ  bersama-sama Abu Thalib dan beberapa orang bapak saudaranya yang lain pergi berjumpa Amru bin Asad (bapak saudara Khadijah) untuk meminang Khadijah yang berusia 40 tahun ketika itu.

💓Mas kawin baginda kepada Khadijah adalah sebanyak 500 dirham.

*USIA 35 TAHUN*

💓Banjir besar melanda Makkah dan meruntuhkan dinding Ka'bah.

💓Pembinaan semula Ka'bah dilakukan oleh pembesar-pembesar dan penduduk
Makkah.

💓Rasulullah ﷺ  diberi kemuliaan untuk meletakkan *'Hajarul-Aswad'* ke
tempat asal dan sekaligus meredakan perselisihan saat peletakan batu tersebut.

*USIA 40 TAHUN*

💓Menerima wahyu di gua Hira' sebagai pelantikan menjadi Nabi dan Rasul akhir zaman.

*USIA 53 TAHUN*

💓Berhijrah ke Madinah Al-Munawwarah dengan ditemani oleh Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq.

💓Sampai ke Madinah pada tanggal 12 Rabiulawal / 24 September 622M.

*USIA 63 TAHUN*

💓Wafatnya Rasulullah ﷺ  di Madinah Al-Munawwarah pada hari Isnin, 12 Rabiulawal tahun 11Hijrah / 8 Juni 632 Masehi.

*ISTERI-ISTERI RASULULLAH ﷺ *

💚 Khadijah Binti Khuwailid.
💚 Saudah Binti Zam'ah.
💚 Aisyah Binti Abu Bakar (anak Sayyidina Abu Bakar).
💚 Hafsah binti 'Umar (anak Sayyidina 'Umar bin Al-Khattab).
💚 Ummi Habibah Binti Abu Sufyan.
💚 Hindun Binti Umaiyah (digelar Ummi Salamah).
💚 Zainab Binti Jahsy.
💚 Maimunah Binti Harith.
💚 Safiyah Binti Huyai bin Akhtab.
💚 Zainab Binti Khuzaimah (digelar 'Ummu Al-Masakin', Ibu Orang Miskin).

*ANAK-ANAK RASULULLAH ﷺ *

1.💜 Qasim
2.💜 Abdullah
3.💜 Ibrahim
4.💜 Zainab
5.💜 Ruqaiyah
6.💜 Ummi Kalthum
7.💜 Fatimah Al-Zahra'

*ANAK TIRI RASULULLAH ﷺ *

💙 Halah bin Hind bin Habbasy bin Zurarah at-Tamimi (anak kepada Sayyidatina Khadijah bersama Hind bin Habbasy. Ketika menikah  dengan Rasulullah, Khadijah adalah seorang janda).

*SAUDARA SEPER SUSUAN RASULULLAH ﷺ *

*_IBU SUSUAN/SAUDARA SUSUAN_*
1. Thuwaibah → Hamzah
2. Abu Salamah → Abdullah bin Abdul Asad

*_SAUDARA SUSUAN_*
1. Halimah Al-Saidiyyah → Abu Sufyan bin Harith bin Abdul Muthallib
2. Abdullah bin Harith bin Abdul ' Uzza
3. Syaima ' binti Harith bin Abdul ' Uzza
4. 'Aisyah binti Harith bin abdul ' Uzza

*BAPAK DAN IBU SAUDARA RASULULLAH ﷺ *
( _ANAK-ANAK KEPADA ABDUL MUTHTHALIB_)

1. Al-Harith
2. Muqawwam
3. Zubair
4. Hamzah ***
5. Al-Abbas ***
6. Abu Talib
7. Abu Lahab (nama asalnya Abdul Uzza)
8. Abdul Ka'bah
9. Hijl
10. Dhirar
11. Umaimah
12. Al-Bidha (Ummu Hakim)
13. Atiqah ##
14. Arwa ##
15. Umaimah
16. Barrah
17. Safiyah (ibu kepada Zubair Al-Awwam) ***

Khamis, 30 November 2017

Fenomena Antagonis Akhir Zaman

*FENOMENA ANTAGONIS AKHIR JAMAN*

● Banyak rumah semakin besar, tapi keluarganya semakin kecil.
● Gelar semakin tinggi, akal sehat semakin rendah
● Pengobatan semakin canggih, kesehatan semakin buruk.
● Travelling keliling dunia, tapi tidak kenal dengan tetangga sendiri.
● Penghasilan semakin meningkat, ketenteraman jiwa semakin berkurang.
● Kualitas Ilmu semakin tinggi, kualitas emosi semakin rendah.
● Jumlah Manusia semakin banyak, rasa kemanusiaan semakin menipis.
● Pengetahuan semakin bagus, kearifan semakin berkurang.
● Semakin banyak teman di dunia maya, tapi tidak punya sahabat yang sejati.
● Minuman semakin banyak jenisnya, air bersih semakin berkurang jumlahnya.
● Pakai jam tangan mahal, tapi tak pernah tepat waktu.
● Ilmu semakin tersebar, adab dan akhlak semakin lenyap
● Belajar semakin mudah, guru semakin tidak dihargai
● Teknologi Informasi semakin canggih, fitnah dan aib semakin tersebar.
● Orang yang rendah ilmu banyak bicara, orang yang tinggi ilmu banyak terdiam.
● Tontonan semakin banyak, tuntunan semakin berkurang. Akhirnya tontonan jadi tuntunan

Kayaknya sekarang sudah marak terjadi, semoga kita termasuk orang yang tetap waras dan waspada..

Rabu, 29 November 2017

Sosial dan Medsos

❤MUHASABAH BEDA MENCARI ILMU ZAMAN DULU DENGAN ZAMAN  Muhasabah
NOW❤                                        🚣🚣🚣🚣🚣🚣🚣🚣🚣

❤Zaman dahulu, orang sulit mencari ilmu tapi mudah mengamalkannya.

❤Zaman sekarang, orang mudah mencari ilmu tapi sulit mengamalkannya.

❤Dahulu, ilmu dikejar, ditulis, dihafal, diamalkan dan diajarkan.

❤Sekarang, ilmu diunduh, disimpan dan dikoleksi, lalu diperdebatkan.

❤Dahulu, butuh peras keringat dan banting tulang untuk mendapatkan ilmu.

❤Sekarang, cukup peras kuota internet sambil duduk manis ditemani secangkir minuman dan snack.

❤Dahulu, ilmu disimpan di dalam hati, selama hati masih normal, ilmu tetap terjaga.

❤Sekarang, ilmu disimpan di dalam memori gadget, kalau baterai habis, ilmu tertinggal. Kalau gadget rusak, hilanglah ilmu.

❤Dahulu, harus duduk berjam-jam di hadapan guru penuh rasa hormat dan sopan, maka ilmu merasuk bersama keberkahan.

❤Sekarang, cukup tekan tombol atau layar sambil tidur2an, maka ilmu merasuk bersama kemalasan.

❤Kita telah sampai di zaman dimana bicara tanpa perlu suara, melihat tanpa perlu tatap muka dan memanggil tanpa perlu teriak.

❤Hingga, bicara hanya perlu ketik saja. Melihat hanya perlu klik saja. Dan memanggil hanya perlu ping saja. Social Media telah menjadi budaya, Al-Qur’an pun semakin terlupa.

❤Dari yang hanya melihat-lihat, sampai mereka yg beradu pendapat. Dari tingkah yang dibuat-buat, sampai yang terang-terangan maksiat. 

❤Hingga tak sadar jemari ini berkhianat, menulis sesuatu yg tak bermanfaat.

❤Hingga tak sadar mata ini berkhianat, melihat apa yang seharusnya tak boleh dilihat.

❤Wahai diri ingatlah !!!
Matamu akan menjadi saksi atas apa yang kau lihat.

❤Jemarimu akan menjadi saksi atas apa yang telah engkau tulis.

❤Suatu hari nanti apapun yg kau lakukan dengan anggota badanmu akan bersaksi dihadapan Penciptanya.

❤Maka dapatkah kau membantahnya ? Maka, jangan sampai mereka menjadi musuhmu dihari perhitungan nanti.

❤Menjadi saksi keburukanmu di Sosial Media, saksi atas apa yang kau lihat, saksi atas apa yang kau tulis. Saksi atas segala apa yang kita lakukan di Sosial Media.

❤Gunakan HPmu sebagai ladang amal,
Sebarkan kebaikan dan ilmu yang bermanfaat.

Barakallah Fiikum

Ringkasan Aqidah Ahlulsunnah




Mari luangkan waktu untuk Membaca & memahami Ringkasan Singkat ini yang membahaskan Tentang AQIDAH yang menjadi Pondasi Dasar kita Dalam kehidupan ini..

~Ringkasan Lengkap Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah.~

1. Iman ialah mengikrarkan dengan lisan dan membenarkan dengan hati. Kemudian iman yang sempurna ialah mengikrarkan dengan lisan, membenarkan dengan hati dan mengerjakan dengan anggota.

2. Tuhan itu ada, namanya Allah, dan ada 99 nama bagi Allah.(Asmaul Husna)

3. Tuhan mempunyai sifat banyak sekali, yang boleh disimpulkan : Tuhan mempunyai sifat-sifat Jalal (kebesaran), Jamal (keindahan), dan Kamal (kesempurnaan).

4. Sifat yang wajib diketahui oleh sekalian mukmin yang baligh berakal adalah 20 sifat; 20 sifat yang wajib dan mustahil (tidak mungkin) ada bagi-Nya. Sifat yang harus ada bagi-Nya, yaitu :
a. Wujud artinya ada, mustahil Dia tidak ada.
b. Qidam artinya tidak ada permulaan dalam wujud-Nya, mustahil ada-Nya permulaan.
c. Baqa’ artinya tidak berkesudahan ada-Nya, mustahil ada-Nya berkesudahan.
d. Mukhalafatuhu ta’ala lilhawaditsi artinya Dia berlainan dengan segala makhluk, mustahil Dia serupa dengan makhluk-Nya.
e. Qiyamuhu binafsihi artinya Dia berdiri sendiri, bukan berdiri di atas zat lain, mustahil Dia berdiri di atas zat lain.
f. Wahdaniyah artinya Dia Esa, mustahil Dia banyak.
g. Qudrat artinya kuasa, mustahil Dia tidak kuasa.
h. Iradat artinya menentukan sendiri dengan kehendak-Nya, mustahil Dia dipaksa.
i. Ilmu artinya Dia tahu, mustahil Dia tidak tahu (bodoh).
j. Hayat artinya hidup, mustahil Dia mati.
k. Sama’ artinya mendengar, mustahil Dia tidak mendengar (tuli).
l. Bashar artinya melihat, mustahil Dia buta.
m. Kalam artinya berkata, mustahil Dia bisu.
n. Kaunuhu Qadiran artinya Dia dalam keadaan berkuasa mustahil Dia dalam keadaan tidak berkuasa.
o. Kaunuhu muridan artinya Dia dalam keadaan mempunyai iradat, mustahil Dia dalam keadaan yang tidak mempunyai iradat.
p. Kaunuhu ‘Aliman artinya Dia dalam keadaan tahu, mustahil Dia dalam keadaan tidak tahu.
q. Kaunuhu Hayyan artinya Dia dalam keadaan hidup mustahil Dia dalam keadaan mati.
r. Kaunuhu Sami’an artinya Dia dalam keadaan mendengar, mustahil Dia dalam keadaan tidak mendengar.
s. Kaunuhu Bashiran artinya Dia dalam keadaan melihat, mustahil Dia dalam keadaan tidak melihat.
t. Kaunuhu Mutakalliman artinya Dia dalam keadaan berfirman, mustahil Dia bisu.
u. Kemudian ditambah dengan sifat jaiz bagi Allah, yaitu Allah boleh melakukan sesuatu yang mumkin dan boleh tidak melakukannya.
Demikian 20 sifat yang wajib (mesti ada) bagi Allah SWT, 20 sifat yang mustahil (tidak mungkin ada bagi Allah SWT), dan satu sifat jaiz bagi Allah.

5. Wajib dipercayai bahwa Malaikat ada, mereka banyak. Tetapi yang wajib dipercayai secara terperinci hanyalah 10 malaikat saja.

6. Wajib dipercayai adanya kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada Rasul-rasul-Nya untuk disampaikan kepada ummatnya.
 Kitab-kitab itu banyak, tetapi yang wajib diketahui secara terperinci adalah 4 (empat), yaitu:
a. Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa as.
b. Kitab Zabur yang diturunkan kpada Nabi Daud as.
c. Kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa as.
d. Kitab Al-Qur’an yang diturunkan kpada Nabi Muhammad saw.

7. Kaum Ahlussunnah wal Jama’ah mempercayai sekalian rasul-rasul yang diutus Allah SWT kepada manusia, mereka banyak, ada yang diterangkan Allah SWT kepada manusia dan ada yang tidak diterangkan. Tetapi yang wajib diketahui secara terperinci adalah 25 rasul yang dinyatakan dalam Al-Qur’an.

8. Setiap orang Islam wajib mempercayai adanya hari akhirat.
Permulaan hari akhirat itu bagi setiap manusia adalah sesudah mati, yaitu:
a. Setiap orang akan mati apabila jangka usianya sudah habis.
b. Setelah mati lalu dikuburkan. Di dalam kuburnya akan ditanya: Siapa Tuhannya, siapa Nabi, Apa kitab suci, dan lain-lain. Pertanyaan tersebut Diajukan oleh malaikat Mungkar dan Nakir.
c. Orang yang jahat dan ahli ma’siat akan disiksa di dalam kubur.
d. Pada suatu waktu akan terjadi kiamat besar, dunia akan hancur luluh dan semua manusia bahkan semua makhluk di atas dunia akan mati dan hancur pula.
e. Kemudianpada suatu waktu pula akan dibunyikan terompet sehingga seluruh makhluk yang mati akan bangkit kembali, berkumpul di padang mahsyar.
f. Akan diadakan hisab, yaitu perhitungan dosa dan pahala.
g. Di Padang Mahsyar akan ada syafaat (pertolongan) dari Nabi Muhammad SAW dengan seizin Allah SWT.
h. Akan ada timbangan untuk menimbang dosa dan pahala.
i. Akan ada titian (jembatan) Shirathal Mustaqim yang akan dibentangkan di atas neraka yang harus dilalui oleh sekalian manusia.
j. Akan ada telaga Kautsar kepunyaan Nabi Muhammad SAW di dalam surga, di mana orang-orang yang beriman akan dapat minum.
k. Yang lulus ujDian dalam meniti Shirathal Mustaqim akan langsung masuk surga Jannatun Na’im sementara yang tidak lulus akan tergelincir masuk ke dalam neraka.
l. Orang yang baik akan langsung masuk surga dan kekal selama-lamanya.
m. Orang yang mu’min yang berdosa dan mati sebelum bertaubat, akan masuk ke dalam neraka buat sementara dan setelah menjalani hukuman akan dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam surga buat selama-lamanya.
n. Orang kafir langsung masuk neraka dan kekal selama-lamanya.
o. Orang mu’min yang baik-baik akan diberi ni’mat apa saja yang dia sukai, dan akan diberikan ni’mat lagi yang paling lezat yakni akan melihat Allah SWT. Demikian secara ringkas tentang hari akhirat.

9. Kaum Ahlussunnah wal Jama’ah mempercayai adanya Qada’ dan Qadar yaitu takdir ilahi, sebagai berikut:
a. Sekalian yang terjadi di dunia ini sudah ada qadla’ Allah SWT yakni hukum Allah SWT dalam azali, bahwa hal itu akan terjadi.
b. Sekalian yang terjadi di alam ini buruk atau baiknya semuanya dijadikan Allah SWT. Pendeknya nasib baik dan buruk semuanya dari Allah SWT dan kita umat manusia hanaya menjalani takdir saja.
c. Yang ada bagi manusia hanya kasab, ikhtiar dan usaha. Manusia wajib berikhtiar dan berusaha.
d. Pahala yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia adalah kaena karunia-Nya dan hukuman yang diberikan kepada manusia adalah karena keadilan-Nya.
Demikian kepercayaan orang mu’min menurut faham Ahlussunnah wal Jama’ah yang bertalian dengan rukun iman yang (6) enam, yaitu : percaya kepada Allah SWT, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, hari qiyamat dan qadla’ qadar-Nya.

10. Allah SWT bersama nama-Nya dan sifat-Nya semuanya qadim, karena nama dan sifat itu berdiri di atas zat yang qadim, maka dengan demikian semua nama dan sifat Allah SWT adalah qadim, tidak ada pemulaannya.

11. Al Quran adalah kalam Allah yang qadim. Sedangkan apa yang tertulis dalam mushaf yang menggunakan huruf dan suara merupakan gambaran dari Al Quran yang qadim tersebut. Oleh karena itulah Al Quran disebut dengan qadim dan tidak boleh disebut makhluk.

12. Rizki sekalian manusia sudah ditaqdirkan dalam azal, tidak bertambah dan tidak berkurang, tetapi manusia diperintahkan untuk mencari rizki, diperintahkan untuk berusaha dan tidak boleh berpangku tangan menunggu saja.

13. Ajal setiap manusia sudah ada jangkanya oleh Allah SWT tidak dimajukan waktunya, juga tidak dapat ditunda walaupun sekejap mata. Tetapi manusia diperintahkan oleh Allah SWT untuk berobat kalau sakit, tidak boleh menunggu ajal saja.

14. Anak-anak orang kafir yang mati kecil (bayi) masuk surga.

15. Do’a orang mu’min memberi manfaat bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain yang dido’akan.

16. Pahala sedekah, wakaf dan pahala bacaan (tahlil, shalawat dan bacaan Al-Qur’an) boleh dihadiahkan kepada orang yang telah mati dan sampai kepada mereka kalau dimintakan kepada Allah untuk menyampaikannya.

17. Ziarah kubur, khususnya kubur ibu bapak, ulama’-ulama’, wali-wali, dan orang-orang syahid, lebih-lebih maqam Rasulullah SAW, dan maqam sahabat-sahabat beliau adalah sunat hukumnya, diberi pahala kalau dikerjakan.

18. Berdo’a kepada Allah SWT langsung atau berdo’a dengan memakai wasilah (bertawassul) adalah sunat hukumnya, diberi pahala kalau mengerjakannya.

19. Masjid di seluruh dunia sama derajatnya, kecuali tiga buah masjid, lebih tinggi derajatnya dari yang lain, yaitu masjid-masjid di Makkah, Madinah dan Baitul Muqaddas. Berjalan (musafir) untuk beribadah ke masjid yang tiga tersebut adalah ibadah hukumnya, jika dikerjakan mendapat pahala.

20. Seluruh manusia adalah anak cucu nabi Adam. Adam berasal dari tanah. Iblis dan jin dijadikan dari api, tetapi malaikat-malaikat dijadikan dari cahaya.

21. Bumi dan langit ada. Diapa yang mengatakan langit tidak ada Dia keluar dari lingkungan kaum Ahlussunnah wal Jama’ah.

22. Nama Tuhan tidak boleh dibuat-buat oleh manusia, tetapi harus seperti yang telah ditetapkan Allah SWT dalam Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW yang shahih.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmizi dan Imam Bukhari, nama Allah SWT itu 99 banyaknya. Siapa yang menghafalkannya di luar kepala akan dimasukkan ke dalam surga (lihat shahih Bukhari juz IV bagDian 195 dan shahih Tirmidzi juz XIII, halaman 37-42).
Kita umat Islam boleh berdo’a dan boleh menyeru dengan salah satu atau semua nama-Nya yang 99 ini, umpamanya Ya Lathif, Ya Rahman, Ya Rahim, Ya Wadud dan sebagainya.

23. Kalau terdapat ayat-ayat suci Al-Qur’an yang seolah-olah menyatakan bahwa Allah SWT bertubuh seperti manusia, atau bertangan seperti manusia, atau bermuka serupa manusia, maka ulama’-ulama’ Ahlussunnah wal Jama’ah mentakwilkan atau menafsirkan ayat di atas secara majazi, yakni bukan menurut asal dari perkataan itu, sesudah itu diserahkan kepada Allah SWT apakah yang sebenarnya yang dimaksud oleh ayat tersebut. Misalnya ayat yang mengatakan bahwa Tuhan bermuka, maksudnya Dialah Dzat yang Qadim, yang tidak serupa dengan makhluk-Nya, kalau terdapat ayat mengatakan “Tuhan bertangan” maksudnya adalah bahwa “Tuhan berkuasa” karena tangan itu adalah alat kekuasaan.
Kalau dijumpai ayat yang mengatakan “Tuhan duduk di atas Arsy” maksudnya bahwa “Tuhan menguasai Arsy”. Ada lagi ayat dan hadits yang mengatakan “Tuhan turun” maka yang turun adalah rahmat-Nya, bukan batang tubuhnya sebab Allah SWT tidak berbatang tubuh. Jika dijumpai ayat mengatakan bahwa “Tuhan atau Allah SWT itu cahaya”, maka maksudnya adalah Allah SWT itu memberi cahaya, demikian seterusnya dengan ayat-ayat yang lain.

Hal ini dianggap sangat perlu agar kita tidak terperangkap ke dalam kekeliruan dalam memahami ayat-ayat suci Al-Qur’an. Juga agar termasuk orang-orang yang menyerupakan Allah SWT dengan makhluk-Nya atau golongan kaum Musyabbihah atau Muajssimah yang menerapkan adanya keserupaan Allah SWT dengan makhluk.
Dalam surat as Syura ayat 11 disebutkan sejelas-jelasnya bahwa Allah SWT tidak serupa dengan makhluk-Nya. Tetapi dalam mengartikan atau menta’wilkan ayat ini janganlah memakai sembarang ta’wil. Hendaknya diperhatikan kitab-kitab tafsir Ahlussunnah wal Jama’ah yang dipercayai, seperti kitab tafsir At- Thabari, tafsir Qurthubi, tafsir Jalalain, tafsir Khazin, dan lain-lain sebagainya.

24. Bangkit sesudah mati hanya satu kali. Manusia mulanya tidak ada, kemudian lahir ke dunia kemudian mati. Lalu hidup kembali (bangkit) dari kematian setelah peniupan terompet dan berkumpul di padang Mahsyar sesuai dengan ayat Al-Qur’an pada surat Al Baqarah ayat 28.

25. Upah (pahala) yang Allah SWT berikan kepada oang-orang yang saleh bukanlah karena Allah SWT terpaksa untuk memberikannya dan bukan pula kewajiban Allah SWT untuk membalas jasa orang itu. Begitu juga hukuman bagi orang yang durhaka tidaklah Allah SWT terpaksa menghukumnya atau bukanlah kewajiban Allah SWT untuk menghukumnya, tidak. Allah SWT memberikan pahala kepada manusia dengan karunia-Nya dan menghukum dengan keadilan-Nya.

26. Allah SWT dapat dilihat oleh penduduk surga dengan mata kepala, bukan dengan mata hati saja. Tetapi tidak boleh berpersepsi bahwa Allah SWT berada dalam surga. Hanya kita yang bertempat dalam surga yang melihat-Nya.

27. Pada waktu di dunia tidak ada manusia dapat yang melihat Allah SWT kecuali Nabi Muhammad SAW, pada malam Mi’raj.

28. Mengutus rasul-rasul adalah karunia Allah SWT kepada hamba-Nya untuk menunjuki jalan yang lurus, bukanlah kewajiban Allah SWT untuk mengutus rasul-rasul-Nya.

29. Wajib diketahui dan diyakini oleh seluruh ummat Islam bahwa Nabi Muhammad SAW lahir di kota Makkah.
Sesudah berusia 40 tahun diangkat menjadi rasul, lalu diturunkan kepada beliau ayat-ayat Al-Qur’an berturut-berturut selama 23 tahun. Sesudah 13 tahun menjadi rasul beliau pindah ke Madinah, menetap disitu sampai wafat. Beliau wafat sesudah melakukan tugas 23 tahun dalam usia 63 tahun. Makam Nabi Muhammad SAW berada di Madinah, dalam lingkungan Masjid Madinah sekarang.

30. Nabi Muhammad SAW adalah manusia serupa kita, bukan malaikat. Beliau makan, minum, tidur, sakit, nikah, mempunyai keluarga serupa manusia biasa. Akan tetapi kemanusiaan beliau luar biasa, rohaniyah dan jasmaniyah beliau luar biasa kuatnya, karena kepada beliau diturunkan wahyu ilahi, yang kalau diturunkan di atas bukit maka bukit tersebut akan hancur lebur. Kaum Ahlussunnah wal Jama’ah menganggap bahwa Nabi Muhammad SAW walaupun beliau serupa manusia biasa tetapi beliau adalah sayyidul khalaiq, makhluk Allah SWT yang termulia di antara makhluk yang lain.

31. Silsilah nenek moyang Nabi Muhammad SAW adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin Marrah bin Ka’ab bin Luai bin Galib bin Fihir bin Malik bin Nadlar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudlar bin Ma’ad bin Adnan. Dari pihak ibu adalah ; Muhammad bin Aminah binti Wahab bin Abdul Manaf bin Zahrah bin Kilab (nenek Nabi yang keenam dari pihak bapak).

32. Isteri-isteri Nabi Muhammad SAW dari mulai kawin sampai beliau wafat adalah: Ummul Mu’minin Khadijah binti Khuwailid, Aisyah binti Abu Bakar, Hafsah binti Umar, Ummu Salamah binti Abi Umayyah, Ummu Habibah binti Abi Sufyan, Saudah binti Zam’ah, Zainab binti Jahasy, Zainab binti Khuzaimah, Maimunah binti Harits, Juwairiyah binti Harits, dan Safiyah binti Hay. ra.

33. Putra-putri Nabi Muhammad SAW adalah : Zainab, Ruqayyah, Ummu Kalsum, Siti Fatimah, Qasim, Abdullah, dan Ibrahim. ra.

34. Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT kepada seluruh umat manusia, tidak pandang suku, tidak pandang negeri dan tidak pandang agama.

35. Nabi Muhammad SAW Mi’raj ke langit melalui Baitul Muqaddas (Palestina) tanggal 27 Rajab dan kembali malam itu juga ke dunia membawa perintah shalat lima kali sehari semalam. Nabi saw. mi’raj dengan badan dan ruh beliau.

36. Nabi Muhammad SAW terdahulu diangkat menjadi nabi dibanding nabi-nabi yang lain, yaitu ketika Nabi Adam masih terbaring dalam surga sebelum dineri jiwa. Karena itu, beliau (Nabi Muhammad SAW) adalah nabi yang paling dahulu diangkat dan yang paling akhir lahir ke dunia.

37. Nabi Muhammad SAW menerima syafaat (bantuan) nanti di akhirat kepada seluruh manusia. Syafaat (bantuan) itu bermacam-macam, diantaranya menyegerakan proses penghisaban di padang Mahsyar.

38. Sesudah Nabi Muhammad SAW meninggal dunia, maka pengganti beliau yang sah adalah Sayyidina Abu Bakar ra. sebagai khalifah pertama, Sayyidin Umar bin Khattab ra. sebagai khalifah kedua, Sayyidina Utsman bin Affan ra. sebagai khalifah ketiga, dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra. sebagai khalifah keempat.

39. Wajib diyakini bahwa yang paling mulia di antara makhluk Tuhan ialah Nabi Muhammad SAW, sesudah itu Rasul-rasul yang lain, lalu para Nabi, para Malaikat, barulah Muslimin yang lain.

40. Wajib diyakini bahwa sahabat Nabi Muhammad SAW yang paling mulia adalah Sayyidina Abu Bakar, sesudah itu Sayyidina Umar bin Khattab, sesudah itu Sayyidina Utsman bin Affan lalu Sayyidina Ali bin Abi Thalib, sesudah itu sahabat-sahabat yang sepuluh yang telah dikabarkan oleh Nabi Muhammad SAW akan masuk surga, yaitu 4 orang khalifah ditambah dengan Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurahman bin ‘Auf, Sa’ad bin Abi Waqqas, Sa’id bin Zaid, Abu Ubaidah, Amir bin Jarrah, sesudah itu sahabat-sahabat yang ikut Perang Badar, sesudah itu sahabat-sahabat yang ikut Perang Uhud, sesudah sahabat-sahabat yang ikut Bai’atur Ridlwan, lalu sekalian sahabat Nabi ra.

41. Dalam soal pertikaian dan peperangan yang terjadi antara para sahabat Nabi, seperti “Perang Jamal” antara Siti Aisyah dan Sayyidina Ali, “Perang Shifiin” antara Sayyidina Ali dengan Mu’awiyah, kaum Ahlussunnah wal Jama’ah menanggapi secara positif tidak banyak dibicarakan, tetapi dianggap bahwa mereka berijtihad menurut pendapat mereka masing-masing. Kalau ijtihad itu benar pada sisi Allah SWT mereka dapat pahala dua, tetapi kalau ijtihad mereka salah maka mereka mendapat pahala satu atas ijtihadnya itu.

42. Kaum Ahlussunnah wal Jama’ah yakin, bahwa sekalian keluarga Nabi Muhammad SAW, khususnya Siti Aisyah Ummul Mu’minin yang dituduh berbuat kesalahan adalah bersih dari noda. Fitnah yang dilancakan kepada keluarga Nabi adalah fitnah yang dibuat-buat (QS an Nur ayat 11).

43. Kerasulan seorang rasul adalah karunia Allah SWT. Pangkat tersebut tidak bisa didapatkan dengan diusahakan, umpamanya dengan bersekolah atau bertapa dan lain-lain.

44. Rasul-rasul yang dibekali dengan mu’jizat, yaitu perbuatan yang ganjil yang diluar kemampuan manusia biasa, misalnya Nabi Ibrahim AS tidak tebakar dengan api, Nabi Isa AS dapat menghidupkan orang yang telah mati, Nabi Musa AS bisa nenjadikan tongkatnya menjadi ular, Nabi Muhammad SAW dengan kitab suci Al-Qur’an yang tidak dapat ditiru oleh orang-orang yang pandai, air keluar dari anak jari beliau, bulan dapat dibelah dua, matahari berhenti berjalan, dan lain sebagainya.

45. Kaum Ahlussunnah wal Jama’ah meyakini adanya keramat. Keramat artinya pekerjaan yang ganjil yang di luar kebiasaan yang mampu dikerjakan oleh para wali Allah, ulama’-ulama’, orang-orang sholih, umpamanya makanan datang sendiri kepada Siti MarDiam, ahli gua tidur selama 309 tahun tanpa rusak dagingnya.

46. Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang terakhir, tidak ada lagi Nabi sesudah beliau. Begitu juga pangkat kenabian dan kerasulan, begitu juga nabi-nabi pembantu tidak ada lagi sesudah Nabi Muhammad SAW. Siapa saja yang menda’wakan dirinya sebagai nabi atau rasul baik nabi bersendiri maupun untuk menjelaskan syari’at Nabi Muhammad SAW, maka orang itu pembohong yang wajib dilawan.

47. Wajib dipercayai adanya Arsy, yaitu suatu benda makhluk Allah SWT yang dijadikan dari nur, terletak di tempat yang tinggi dan mulia, yang tidak diketahui hakekatnya dan kebesarannya. Hanya Allah SWT yang mengetahui, kita hanya wajib mengimaninya

.48. Wajib diketahui adanya “Kursi Allah SWT” yaitu suatu benda makhluk Allah SWT yang bedekatan dan bertalDian dengan Arsy. Hakekat keberadaannya diserahkan kepada Allah SWT. Yang wajib kaum Ahlussunnah wal Jama’ah adalah mempercayainya.

49. Wajib dipercayai adanya Qalam, yaitu suatu benda yang dijadikan Allah SWT untuk ‘menuliskan’ segala sesuatu yang akan terjadi di Lauh Mahfudh. Sekalian yang terjadi di dunia ini sudah dituliskan dengan Qalam di Lauh Mahfudh terlebih dahulu.

50. Surga dan neraka bersama penduduknya akan kekal selama-lamanya, tidak akan habis. Keduanya dikekalkan Allah SWT agar yang berbuat baik merasakan selama-lamanya ni’mat pekerjaan dan yang berbuat dosa merasai selama-lamanya siksa atas pebuatannya.

51. Dosa itu, menurut faham Ahlussunnah wal Jama’ah, terbagi dua, ada dosa besar dan ada dosa kecil. Dosa besar itu ialah syirik (mempersekutukan Alloh) ini paling berat atau paling besar, membunuh manusia dengan tidak hak, makan riba/rente uang, lari dari medan perang (perang sabil), menjadi tukang sihir mendurhakai ibu bapak, berbuat zina, berbuat liwath, berdusta terhadap Nabi dan lain-lain sebagainya. Kalau dosa besar tidak dikerjakan, maka dosa-dosa kecil akan diampuni saja oleh Alloh. Dosa besar hanya dapat diampuni kalau si pembuatnya taubat kepada Allah.

52. Orang mukmin bisa menjadi kafir kembali (riddah) dengan melakukan hal-hal di bawah ini :
a. Dalam i’tiqad :
 i. Syak atau ragu atas adanya Tuhan.
 ii. Syak atau ragu akan ke-Rasulan Nabi Muhammad Saw.
 iii. Syak atau ragu bahwa Al-Qur’an itu wahyu Tuhan
 iv. Syak atau ragu bahwa akan ada hari kiamat, hari akhirat, surga, neraka dan lain-lain sebagainya.
 v. Syak atau ragu bahwa Nabi Muhammad Saw Isra’ Mi’raj dengan ruh dan jasad.
 vi. Meng-i’tiqadkan bahwa Alloh tidak mempunyai sifat seperti ilmu, hayat, qidam baqa’, dan lain-lain.
 vii. Meng-i’tiqadkan bahwa Alloh bertubuh serupa manusia.
 viii. Menghalalkan pekerjaan yang telah sepakat ulama’ Islam mengharamkannya, seperti meyakini bahwa zina boleh baginya, berhenti puasa boleh baginya, membunuh orang boleh baginya, makan minum haram boleh baginya dan lain-lain sebagainya.
 ix. Mengharamkan pekerjaan yang sudah sepakat ulama’ Islam membolehknnya, seperti kawin haram baginya, jual beli haram baginya, makan minum haram baginya dan lain-lain sebagainya.
 x. Meniadakan suatu amalan ibadah yang telah sepakat ulama’ Islam mewajibkannnya, seperti sembahyang, puasa, zakat dan lain-lain sebagainya.
 xi. Mengingkari kesahabatan para sahabat-sahabat Nabi yang utama seperti Sayyidina Abu Bakar, Sayyidina Umar bin Khathab dan lain-lain sebagainya.
 xii. Mengingkari sepotong atau seluruhnya ayat suci Al-Qur’an atau menambah sepotong atau seluruh ayat suci al-Qur’an dengan tujuan menjadikannya menjadi Al-Qur’an.
 xiii. Mengingkari salah seorang Rasul yang telah sepakat ulama’-ulama’ Islam mengatakannya Rasul.
 xiv. Mendustakan Rasul-rasul Alloh.
 xv. Meng-i’tiqadkan ada Nabi sesudah Nabi Muhammad Saw.
 xvi. Mendakwahkan jadi Nabi atau Rasul setelah Nabi Muhammad Saw.
b. Dalam amalan:
 i. Sujud kepada berhala, pada matahari, pada bulan dan lain-lain.
 ii. Sujud kepada manusia dengan suka rela.
 iii. Menghina Nabi-nabi atau Rasul-rasul dengan lisan maupun perbuatan.
 iv. Menghina kitab-kitab suci dengan lisan atau perbuatan.
 v. Mengejek-ejek agama atau Alloh dengan lisan atau tulisan. dll.
c. Dalam perkataan
 i. Mengucapkan “Hai kafir”, kepada orang Islam.
 ii. Mengejek-ejek atau menghina nama Alloh.
 iii. Mengejek-ejek hari akhirat, surga dan neraka.
 iv. Mengejek-ejek salah satu syari’at, misalnya shalat, puasa, zakat, haji, thawaf keliling Ka’bah, wukuf di Arafah dan lain-lain sebagainya.
 v. Mengejek-ejek malaikat-malaikat
 vi. Mengejek-ejek Nabi-nabi dan Rasul-rasul.
 vii. Mengejek-ejek keluarga Nabi.
 viii. Mengejek-ejek Nabi Muhammad saw, dll

Copas FB Syukri Assyafi'i

Jumaat, 21 April 2017

Inilah Strategi Kaum Fasik Liberal Hancurkan Islam dan Moral Bangsa

JAKARTA (VoA-Islam) – Dari zaman ke zaman dan dari waktu ke waktu, kaum liberal terus berupaya menghancurkan umat dan merusak bangsa ini dari segala lini, mulai dari aspek agama, budaya, politik, hingga ekonomi. Kerusakan demi kerusakan ditimbulkan atas nama demokrasi, kebebasan berekspresi dan berpendapat, atas nama cinta, toleransi, Hak Asasi Manusia, bahkan atas nama agama (Islam).

Bersamaan dengan itu, kaum liberal menyerang aktivis Islam anti maksiat dengan modus dan jargon-jargon yang menjurus stigmatisasi dan penyesatan opini seperti “Indonesia Damai Tanpa FPI”, “Kekerasan Atas Nama Agama”, “Tidak Ada Paksaan Dalam Beragama”, “Islam Agama Rahmatan Lil’alamin”, dan sebagainya.

Dengan segala cara kaum fasik liberal mendangkalkan akidah umat Islam dengan ayat-ayat yang diplintir dan ditafsirkan dengan hawa nafsu. Mereka obrak-abrik syariat Islam, menggugat UU yang mengatur moral umat seperti pornografi, penodaan agama, hingga miras. Lebih dari itu, mereka suplai dan tawarkan gagasan dan aturan gila tentang Kesetaraan dan Keadilan Gender (RUU KKG).

Bersamaan dengan itu, dibuatlah aktivitas-aktivitas ilegal yang mengatasnamakan diskusi ilmiah, menyegarkan pemikiran (wacana)  baru, menggelar berbagai kegiatan kebudayaan, hingga mengimpor tokoh-tokoh kontroversial atau lebih tepatnya sesat menyesatkan, seperti sosok praktisi lesbi Irshad Manji yang didalam buku-bukunya memperjuangkan kaum gay dan melecehkan ajaran Islam. Termasuk mengimpor penyanyi berpenampilan seronok dan pemuja setan asal Amerika Serikat Lady Gaga.

Strategi dan serangan liberalisme budaya dan agama itu semakin deras dilakukan melalui berbagai media, mulai dari pagelaran musik, fashion, tontonan film, hingga gaya hidup. Ini menunjukkan liberalisme terus meninvansi, menginfiltrasi dan mengkolonialisasi (menjajah) umat Islam dan bangsa ini agar betul-betul tercerabut akidah dan moralnya.

Tiga Strategi Pengasong Liberal
Menurut Ketua Lajnah Tsaqofiyah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ustadz Hafidz Abdurrahman dalam Halaqah Islam & Peradaban “Liberalisme Agama dan Budaya: Strategi Penjajah Hancurkan Islam” di Wisma Antara, Jakarta, Rabu (16/5/2012), seruan penegakan syariat dan khilafah tidak disukai oleh penjajah, karena akan mengancam hegemoninya.

“Hal itu juga tidak disukai oleh orang-orang liberal. Sebab akan mengancam kepentingan mereka. Untuk menghambat kebangkitan Islam itu di tengah umat, maka kaum liberal menjalankan strategi liberalisasi agama dan budaya di negeri ini, dan tentu saja menjadikan umat Islam sebagai sasarannya,” ujar Abdurrahman.

Strategi liberalisasi untuk mengacak-acak dan menghancurkan umat Islam dilakukan, setidaknya melalui tiga cara: Pertama, membangun kerangka hukum yang liberal. Diantara upaya ini adalah dengan mengajukan RUU Kesetaraan dan Keadilan Gender (RUU KKG) yang sedang dibahas DPR RI. Dalam RUU tersebut terkandung muatan yang bertentangan dengan syariat Islam dan berpotensi merusak tatanan social serta keluarga muslim.

Strategi kedua, kaum liberalis terus berusaha membongkar pemikiran Islam dan sebaliknya menyerukan ide liberalisme. Disinilah konteks kedatangan Irshad Manji ke negeri ini. Manji berani menyatakan bahwa di dalam al-Qur’an terdapat ayat-ayat setan yang lalu diubah oleh Rasulullah Saw.

Berikut tulisan Irshad Manji yang ngawur itu: “Banyak yang tidak tahu bahwa para filosof muslim selama ratusan tahun telah berbicara mengenai ‘ayat-ayat setan’, dimana Nabi menerima ayat-ayat Al-Qur’an yang kemudian beliau sadari lebih memuja para berhala ketimbang Tuhan. Nabi lalu menghapus ayat-ayat tersebut – beliau mengedit Qur’an (artikel dapat dilihat disitus di Islamlib: irshad Manji – saya seorang pluralis, bukan relativis). Ucapan Manji itu jelas merupakan kelancangan yang hanya dilakukan oleh kaum kafir.

Disamping itu, kedatangan Manji adalah untuk menyerukan kebebasan seksual dan gender. Manji terang-terangan menyatakan dirinya sebagai seorang lesbian. Ia bela uam gay. Ia berilusi, bahwa kaum gay itu juga ciptaan Allah, dan ciptaan Allah itu sempurna.

Maka, kata Manji, jika ada yang menghujat kaum gay, sama saja mengatakan bahwa Allah telah melakukan ‘kesalahan’ dalam proses penciptaan. Ia pun menampik realitas azab Allah terhadap kaum Nabi Luth as adalah karena perbuatan homoseksual mereka. Menurut Manji , bisa jadi azab itu disebabkan faktor lain seperti tindak kekerasan seksual.

Strategi ketiga, agenda liberalisme di tanah air juga dilakukan melalui penyebaran budaya dan gaya hidup liberal. Gaya hidup hedonis yang mengusung kebebasan seksual ditunjukkan oleh Irshad Manji dan juga pesohor Lady Gaga.

HTI bersikap, agenda-agenda liberalisme agama dan budaya itu harus diwaspadai. Sebab, agenda liberalisme itu tidak lain ditujukan untuk menghancurkan Islam dan merusak umat. Ketika kaum muslimin tidak lagi terikat dengan agamanya, maka hidupnya akan diwarnai oleh budaya dan perilaku liberal, serta gaya hidup hedonis.

“Disinilah sebenarnya semua agenda liberalisasi agama dan budaya merupakan bagian dari strategi penjajah untuk melanggengkan penjajahannya,” kata Abdurrahman. Desastian

Sumber  :  Voa Islam

Sabtu, 8 April 2017

Otodidak

Otodidak atau autodidak (dari bahasa Yunani autodídaktos = "belajar sendiri") merupakan orang yang tanpa bantuan guru bisa mendapatkan banyak pengetahuan dan dasar empiris yang besar dalam bidang tertentu. Mereka mendapatkan pengetahuan tersebut dengan belajar sendiri.

Biasanya, seseorang yang disebut sebagai otodidak bergelut dalam bidang tertentu, seperti seni, sastra, arsitektur, dan kerajinan tangan. Di samping itu, beberapa bidang bisa jadi sangat sempit sehingga pendidikan yang sesungguhnya tidak ada, di mana seseorang mendiskusikan apakah pendidikan itu merupakan kemungkinan realistik (kewaskitaan).

Kata otodidak sering berkonotasi negatif, karena sering dinisbatkan pada orang yang tak terdidik dalam intelektual tradisional. Namun, ini bukanlah perbandingan yang benar, karena orang dapat dengan mudah memenuhi syarat untuk keahlian dalam bidang tertentu. Walau begitu, kata otodidak dapat disalahgunakan.

Ahad, 19 Mac 2017

Tip Tidur Sehat


Maha suci Allah yang telah menjadikan siang terang benderang dan malam gelap gulita. DijadikanNya siang sebagai waktu untuk mencari penghidupan dan dijadikanNya malam sebagai waktu untuk beristirahat.

Sebagaimana kita semua rasakan bahwa anggota-anggota tubuh tidak akan terasa selalu fit. Setelah banyak beraktivitas, anggota-anggota tubuh tersebut pasti akan terserang lelah. Di saat seperti itulah perlu yang namanya tidur, istirahat total yang bisa mengembalikan kebugaran tubuh kita.

Namun sering terjadi dimana setelah bangun tidur, bukan kesegaran yang dirasakan tapi justru rasa lemas yang membuat malas. Jika kondisi ini kerap melanda, ada baiknya kita cek kembali tata cara tidur yang kita jalani. Mungkin saja tata cara tidur yang kita jalani berbeda dengan cara tidur sehat versi Nabi.

Nabi Muhammad ﷺ adalah manusia pilihan الله yang hidup kurang lebih 1400 tahun yang lalu. Perkembangan IPTEK zaman tersebut belum secanggih sekarang. Namun para ilmuan modern telah mengakui secara ilmiah bahwa tata cara tidur versi Rasul tersebut memberikan efek besar bagi kesihatan tubuh.

Jadi tunggu apa lagi, mari kita simak cara tidur sehat versi Nabi berikut ini:

1. Tidur Dalam Kondisi Gelap
Rasulullah ﷺ selalu tidur dalam kondisi gelap, sebagaimana sabdanya: 

Mungkin ada yang bersangka bahwa, perintah memadamkan lampu tersebut lebih ke arah menjaga rumah dari bahaya kebakaran. Lampu zaman dulu berbeda dengan lampu zaman sekarang. Lampu zaman dulu menggunakan minyak dan sumbu, sehingga jika tersepak akan sangat kemungkinan  menyebabkan kebakaran. Maka dari itu, timbullah perintah untuk memadamkan lampu saat akan tidur.

Namun ternyata, manfaatnya lebih jauh dari memadamkan lampu ketika tidur bukan hanya mencegah dari terjadinya kebakaran. Joan Roberts (ahli biologi) menemukan bahwa, orang yang tidur dalam konisi gelap lebih tahan terhadap penyakit. Hal ini dikarenakan sistem kekebalan tubuh akan terbentuk lebih optimal. Selain itu, kondisi gelap juga memicu pembentukan hormon melatonin yang berperan sebagai antioksidan sehingga sel-sel tubuh akan terhindar dari radikal bebas yang berbahaya.

Lain halnya jika seseorang terpapar penerangan cahaya lampu ketika tidur, maka aktivitas biologis tubuh akan terganggu. Efek positif, sel-sel tubuh akan menampakkan ekspresi yang berlebihan dimana akhirnya hal ini menjadi penyebab sebagai pemicu tumbuhnya sel-sel kanker (Jurnal Cancer Genetics and Cytogenetics). Dari segi psikis, orang yang terpapar cahaya lampu terus menerus di malam hari akan berpengaruh pada moodnya. Orang tersebut akan lebih mudah merasa depresi yang tentu saja akan mempengaruhi aktivitas hariannya.

2. Posisi Tidur Miring Ke Arah Kanan
Nabi ﷺ bersabda: 
Perintah untuk berbaring di atas rusuk sebelah kanan ini memberikan efek medis yang sangat menakjubkan. New York Times pernah memuat jurnal penelitian dari American College of Cardiologi yang menerangkan bahwa posisi tidur miring ke arah kanan dapat menurunkan resiko penyakit jantung, menyehatkan lambung dan banyak organ lainnya. Posisi tidur ke arah kanan menyebabkan banyak organ-organ penting tubuh tidak tertindih oleh organ lainnya. Hal inilah yang menyebabkan posisi tidur miring ke arah kanan menjadi solusi tepat bagi kesehatan.

Jadi, anjuran tidur ke arah kanan bukan hanya dikarenakan di dalam Islam, kanan lebih utama daripada kiri. Namun, terlepas dari keutamaan tersebut ada manfaat besar yang dapat diambil hikmah dari posisi tidur miring ke kanan tersebut.

3. Tidak Tidur Dengan Posisi Telungkup
Suatu ketika, Rasulullah ﷺ pernah menjumpai seorang laki-laki yang tidur dalam posisi telungkup di dalam masjid. 


Dari hadist tersebut kita dapat pahami bahwa, Nabi ﷺ melarang orang tidur dengan posisi telungkup. Larangan ini memang tidak dijelaskan oleh Nabi ﷺ dari segi kesehatan. Namun, kajian ilmu kesehatan modern mengungkap bahwa tidur dengan posisi telungkup sangat berbahaya bagi kinerja jantung dan otak. Hal ini terkait dengan konsumsi oksigen yang berkurang drastis pada kedua organ tersebut. Jikalau kita memilih posisi tidur telungkup, tentu saja hal ini sangat beresiko karena kedua organ tersebut adalah organ yang sangat sensitif untuk keberlangsungan hidup tubuh manusia.

Di samping itu, kebiasaan tidur telungkup dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan seseorang kesulitan bernapas. Posisi tidur telungkup menyebabkan berat badan seseorang terbeban pada satu posisi, yakni menekan ke arah dada. Sehingga, paru-paru akan susah berkonstraksi dan relaksasi.

Dr. Zafir Al Attar (peneliti asal Australia) mengungkap bahwa, anak-anak yang tidur telungkup mengalami resiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidur dengan posisi menyamping. Hal ini terkait dengan jumlah konsumsi oksigen pada organ-organ sensitif seperti yang telah disebutkan di atas.

4. Tidak Tidur Dengan Posisi Terlentang
Posisi tidur terbaik memang menyamping ke arah kanan. Jikalau seseorang mempunyai kebiasaan tidur dalam posisi terlentang, maka yang akan beresiko mengalami kelainan adalah tulang belakang. Hal ini disebabkan karena seluruh berat badan fokus pada tulang belakang.

Dr. Zafir Al attar juga menjelaskan bahwa, posisi tidur terlentang menyebabkan seseorang bernapas melalui mulut. Sehingga mulut menjadi kering dan mudah terjadi peradangan gusi. Selain itu, kuman dan kotoran dalam udara pernapasan yang seharusnya terperangkap pada rambut-rambut halus dan lendir di hidung, akan leluasa masuk melalui mulut. Hasilnya, orang yang bernapas melalui mulut rawan terserang influenza dan penyakit terkait sistem pernapasan lainnya.

5.Tidur Dengan Meluruskan Punggung dan Sedikit Menekuk Kaki
Dengan mempraktekkan tidur versi nabi yakni meluruskan punggung dan sedikit menekuk kaki maka organ-organ dan anggota gerak tubuh akan terasa rileks. Menekuk sedikit kaki akan membuat otot-otot perut lebih santai. Maka bangun tidur pun akan lebih terasa segar karena anggota-anggota tubuh kita mendapatkan istirahat yang optimal.

6. Meletakkan Tangan Kanan Di Bawah Pipi Kanan
Menjadikan tangan sebagai alas tidur membuat posisi leher(tengkok), posisi kepala dan posisi punggung berada dalam garis lurus. Hal ini dapat menghindarkan kita dari sakit leher yang diakibatkan salah bantal atau salah posisi tidur. 

Sakit leher karena salah posisi tidur dapat bertahan sampai berhari-hari dan tentunya sangat mengganggu aktifitas harian kita. Hal ini ternyata dapat dihindari dengan cara yang sangat sederhana yakni tidur dengan meletakkan tangan kanan di bawah pipi kanan.

7. Tidur Lebih Awal (Selepas Sholat Isya)
Jika tidak ada aktifitas lain yang mendesak dan sangat penting, Rasulullah ﷺ menganjurkan umatnya agar tidur lebih awal yaitu selepas sholat isya. Dari segi ibadah, orang yang tidur lebih awal akan dapat bangun lebih awal pula yakni di sepertiga malam untuk melaksanakan shalat malam (tahajud). Sehingga orang tersebut dapat mengecap manisnya bermunajat kepada Rabbnya dalam kesunyian dan kesendirian.

Sedangkan dari segi kesehatan, tidur lebih awal akan support organ hati dan sumsum tulang belakang dalam menjalankan fungsinya. Malam adalah waktu terbaik bagi hati menjalankan fungsinya dalam menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan merombak sel-sel darah yang rusak.

Sumsum tulang belakang pun akan bekerja lebih optimal dalam memproduksi sel-sel darah merah baru yang akan di suply ke seluruh tubuh. Sebagaimana kita semua ketahui bahwa, sel-sel darah merah mempunyai kemampuan mengikat oksigen yang diperlukan dalam pernapasan sel tubuh. Jika pembentukan sel darah merah sempurna maka, sel-sel tubuh yang lainnya akan lebih sehat dan terasa segar.

8. Berwudhu Sebelum Tidur
Mengapa wudhu sebelum tidur menjadi sangat penting dan dianjurkan? Selain bernilai ibadah, berikut ini keutamaan atau hikmah dari berwudhu saat akan tidur.

Berwudhu memiliki kemanfaatan dalam segi kesehatan untuk tubuh manusia. Seorang peneliti dari Universitas Alexandria yaitu dr. Musthafa Syahatah telah mengungkap rahasia dibalik pengamalan tersebut. Disebutkan bahwa orang yang rajin berwudhu memiliki kuman yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang tidak berwudhu.

Selain mencegah kuman yang ada di permukaan kulit, melakukan gerakan wudhu seperti menghirup air akan mencegah terjadinya penyakit pada bagian dalam hidung. Tak hanya membersihkan, berwudhu juga akan mencerahkan kulit dan menjaga kelembaban kulit.
 
Seseorang yang berwudhu akan selalu dalam keadaan yang suci. Dengan selalu dalam kedaan suci, maka ia telah mendekatkan diri kepada yang telah menjaganya selama hidup yaitu الله سبحانه وتعال

Rasulullah ﷺ  bersabda “ 

9. Mengibaskan Tempat Tidur Sebelum Ditiduri
Memang anjuran mengibaskan tempat tidur terlebih dahulu sambil membaca taawudz sebelum ditiduri bertujuan agar jin yang tidur di tempat tidur kita berpindah tempat. Namun jika ditinjau dari segi kesehatan, mengibas-ngibas tempat tidur sebelum ditiduri dapat membersihkan segala kotoran yang menempel yang mungkin saja menjadi penyebab penyakit.

Demikian ulasan tidur sehat versi Nabi, semoga dapat menjadi pengetahuan yang bukan hanya menambah wawasan namun juga dapat dijadikan amalan rutin sehingga dapat dipetik manfaatnya bagi kesehatan tubuh kita. 

Sumber :  Kabar Mekkah 

Sabtu, 11 Mac 2017

※Seloka Ketuhanan※

Catitan Ketauhidan.

Allah zat yang Maha Mulia,
Bersifat kesempurnaan itulah Dia,
Bersifat kekurangan semestinya tiada,
Wajib diyakini setiap manusia.

Wujud Allah wujud zati,
Wujud makhluk wujud aridi,
Wujud makhluk bertemu mati,
Wujud Allah kekal abadi.

Allah taala bersifat sedia,
Tiada permulaan itulah Dia,
Sedia hakiki zat dan sifatNya,
Tidak dicipta oleh sesiapa.

Kekal selamanya zat Yang Esa,
Tiada binasa kekalNya zati,
Kita makhluk wajib binasa,
Kalaupun kekal hanyalah aridi.

Berbeza Allah dengan yang baharu,
Berbeza zat, sifat dan af'alNya,
Tidak bertempat tidak berwaktu,
Tidak berjirim itulah Dia.

Tiada berhajat Yang Maha Kaya,
Tidak menumpang mahupun dicipta,
Semua makhluk berhajat padaNya,
Itulah Dia Maha Pencipta.

Tuhan kita hanyalah satu,
Tidak berbilang zat, sifat dan af'alNya,
Maha Esa tidak bersekutu,
Berbilang itu hanyalah makhlukNya.

Allah taala Maha Kuasa,
kuasa dengan sifat qudratNya,
Kita makhluk tidak berkuasa,
Sekalian mumkinat dita'luq qudratNya.

Allah Kita Maha kehendaki,
Kehendak dengan sifat iradatNya,
Segala sesuatu ditentukan Illahi,
Tidak berlaku tanpa ketentuanNya.

Allah taala Maha Mengetahui,
Tahu dengan sifat ilmuNya,
Sekalian perkara Dia ketahui,
Wajib mustahil harus semuanya.

Maha Hidup Tuhan kita,
Hidup dengan sifat hayat,
Mustahil mati Tuhan kita,
Adapun kita jadi mayat.

Tuhan kita Maha Melihat,
Mustahil Dia bersifat buta,
Melihat Dia segala maujudat,
Tiada sembunyi semuanya nyata.

Tuhan kita Maha Mendengar,
Mustahil pula bersifat tuli,
Segala maujud Dia dengar,
Bukan sekadar mendengar bunyi.

Allah Maha berkata-kata,
Berkata apa yang hendak dikata,
Lalu dijadikan huruf dan suara,
Agar difahami Nabi Musa.

Sekian sahaja seloka saya,
Untuk pengetahuan kita semua,
Bagi yang jahil sangatlah bahaya,
Mari mengaji muda dan tua.

Nukilan  : 

Jumaat, 10 Mac 2017

Pengertian Skenario

DEFINISI SKENARIO

Pengertian UMUM :  Skenario adalah urutan cerita yang disusun oleh seseorang agar suatu peristiwa terjadi sesuai dengan yang diinginkan.

Pengertian KHUSUS : Skenario adalah naskah cerita yang ditulis dengan istilah-istilah kamera yang digunakan sebagai panduan untuk pembuatan sebuah tayangan (Film, Sinema Elektronik/Sinetron, Drama)

TAHAPAN PRODUKSI FILM/SINETRON

Pra-Produksi :
1. Script (Skenario)
2. Casting
3. Budgeting
Produksi:
Shooting
Post-Produksi:
Editing

PROSES KREATIF
– Brainstorming ide di Bengkel Sastra Pamulang (BSP)
– Pembuatan Disain Program
– Diskusi konten
– Revisi disain
– Pengajuan ke PH
– Presentasi ke stasiun TV

PENGAJUAN DISAIN
Ada 2 cara pengajuan disain program:
– Melalui Production House (PH)
– Langsung ke stasiun TV

Melalui PH
– Pengajuan ke bagian kreatif
– Preview oleh bagian kreatif
– Revisi
– Diajukan ke stasiun TV

Langsung ke stasiun TV
– Pengajuan ke bagian program
– Preview oleh bagian program
– Revisi
– Menunjuk PH pelaksana (jika disain disetujui)

PROGRESS Jika naskah melalui PH, maka prosedurnya:
– Naskah diserahkan ke PH
– Preview oleh kreatif
– Revisi
– Diserahkan ke bagian program stasiun TV
– Preview oleh bagian pogram stasiun TV
– Dikembalikan ke PH
– Diserahkan ke penulis untuk revisi
– Revisi oleh penulis
– Siap shooting

PROGRESS Jika naskah langsung ke stasiun TV:
– Pengajuan sinopsis untuk disetujui
– Penulisan skenario
– Diajukan ke bagian program
– Dipreview lalu dikembalikan untuk revisi
– Revisi oleh penulis
– Disetujui bagian program TV
– Diserahkan ke PH
– Siap Shooting

Rabu, 8 Mac 2017

Hukum Mencium Al-Qur'an


Sebahagian ulama berkata dengan elok/sunat dan sebahagian ulama mengatakan dengan harus.

Tersebut dalam kitab Al-Itqan Fi ‘Ulumi Quran :

 يستحب تقبيل المصحف لأن عكرمة بن أبي جهل رضي الله عنه كان يفعله وبالقياس على تقبيل الحجر الاسود ذكره بعضهم ولأنه هديه من الله تعالى فشرع تقبيله كما يستحب تقبيل الولد الصغير

Artinya “Dibilang elok mencium mushaf kerana sahabat yang bernama ‘Ikrimah bin Abi Jahal ra telah melakukannya dan dengan sebab diqiyaskan pada mencium hajar aswad dan kerana mushaf adalah hidayah dari Allah maka disyariatkan menciumnya seperti dielokkan perbuatan mencium anak yang kecil.”

dan tersebut pada kitab al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah :

 ذَكَرَ الْحَنَفِيَّةُ : وَهُوَ الْمَشْهُورُ عِنْدَ الْحَنَابِلَةِ – جَوَازُ تَقْبِيل الْمُصْحَفِ تَكْرِيمًا لَهُ ، وَهُوَ الْمَذْهَبُ عِنْدَ الْحَنَابِلَةِ ، وَرُوِيَ عَنْ أَحْمَدَ اسْتِحْبَابُهُ ، لِمَا رُوِيَ عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ : كَانَ يَأْخُذُ الْمُصْحَفَ كُل غَدَاةٍ وَيُقَبِّلُهُ ، وَيَقُول : عَهْدُ رَبِّي وَمَنْشُورُ رَبِّي عَزَّ وَجَل ، وَكَانَ عُثْمَانُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يُقَبِّل الْمُصْحَفَ وَيَمْسَحُهُ عَلَى وَجْهِهِ .

Artinya : “Telah menyebut ulamak2 mazhab Hanafi dan yang masyhur di sisi mazhab Hanbali harus mencium mushaf kerana memuliakannya, ialah pendapat mazhab dikalangan ulama mazhab Hanbali. 
Dan diriwayatkan dari Imam Ahmad akan sunatnya kerana riwayat dari Umar ra “Adalah Umar setiap pagi mengambil mushaf dan menciumnya dan berkata : Perjanjian Tuhanku dan surat dari Tuhanku ‘Azza wa Jalla”
“Dan adalah Utsman ra mencium mushaf dan menyapu pada mukanya”.

 Dan tersebut dalam kitab Tuhfatul Habib :

 واستدل السبكي على جواز تقبيل المصحف بالقياس على تقبيل الحجر الأسود ويد العالم والصالح والوالد ، إذ من المعلوم أنه أفضل منهم

Artinya : “Imam As-Subky telah berdalil atas harusnya mencium mushaf dengan diqiaskan atas mencium hajar aswad, tangan orang alim, tangan orang solih, tangan orang tua dari kerana sudah maklum bahwa mushaf lebih afdhal dari semua itu..”.

Wallahua’lam

Credit by : Ustaz Azhar Idrus